Mohon tunggu...
Frans Elka Saputra
Frans Elka Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

hanya mencoba untuk berkarya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta di Batas Asa

18 April 2016   11:54 Diperbarui: 18 April 2016   12:23 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“apa-apaan kamu ini? apa kamu sudah gila? apa kamu sudah tidak bisa mencari pendamping hidup yang lebih baik? Kuliah tidak lulus, eh sekarang minta nikah sama perempuan malam juga!! Apa masih kurang cukup kamu bikin malu keluarga?” Demikian kemarahan terlontar dari seorang bapak terhadap anaknya. Toni adalah nama anak tu.

“Sudah pak… sudah… sabar..” kata ibu sambil berderai airmata

Toni hanya bisa menunduk dan terdiam, kemudian masuk ke kamarnya

Ya, toni adalah seorang anak muda yang karena kemalasannya membuat dirinya harus ter-DO dari kampusnya.  Kisah cintanya pun tak seindah perasaannya terhadap sari.

Sari adalah seorang pemandu karaoke disebuah tempat hiburan malam di kotanya. Sari juga seorang janda dari tetangganya yang sudah memiliki seorang putra.

Malam berganti pagi. Namun suasana didalam rumah belum berganti. Pagi itu toni akan pergi ke rumah kos sari. Didepan rumah, terlihat bapaknya tengah duduk diteras membaca Koran sambil menghisap rokok.

“pak, toni pergi dulu sebentar” pamit toni kepada bapaknya

Namun bapaknya hanya diam dan terus melanjutkan aktivitasnya.

Dengan sepeda motor tua akhirnya toni pergi ke rumah kos sari

Sesampai disana, toni menceritakan kejadian semalam  kepada sari

“sudah mas.. mas yang sabar.. lagian orang tua mas juga benar.. wanita seperti aku mana mungkin pantas untuk dijadikan pendamping hidup? Aku hanya seorang pemandu karaoke, janda lagi.. ya jelas orang tua mas toni tidak akan setuju” ucap sari dengan penuh kesedihan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun