Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menopause Bukanlah Akhir Saatnya Mengubah Cara Pandang Kita!

24 April 2025   16:14 Diperbarui: 24 April 2025   16:14 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi  Menopause (Shutterstock/SpeedKingz)

Kamu mungkin sering dengar cerita dari ibu, tante, atau teman tentang bagaimana tubuh dan perasaan mereka berubah setelah masuk fase menopause. Ada yang bilang hidupnya 'selesai', ada juga yang merasa kehilangan arah dan identitas diri sebagai wanita. Tapi, kenapa sih menopause selalu digambarkan seperti jalan buntu? Kenapa tidak kita lihat dari sudut pandang yang berbeda bahwa ini bukan akhir, melainkan pintu masuk ke versi terbaru dari diri kita sendiri?

Menopause bukan cuma soal berhentinya menstruasi. Ia adalah transformasi besar yang melibatkan tubuh, pikiran, dan jiwa. Dan seperti transformasi lainnya, ada rasa takut, ada perubahan, tapi juga ada peluang. Tulisan ini bukan sekadar memberikan informasi. Ini adalah ajakan buat kamu untuk melihat ulang, memahami lebih dalam, dan bahkan berdamai dengan salah satu fase paling penting dalam hidup perempuan.

Lepas dari Stigma Menopause Bukan Akhir Produktivitas

Banyak perempuan yang merasa seperti kehilangan nilai dirinya setelah menopause. Hal ini tidak lepas dari konstruksi sosial yang dibentuk dan selama ini hanya menilai perempuan berdasarkan kemampuan reproduksinya. Padahal, potensi seorang perempuan tidak berhenti di situ. Produktivitas, kreativitas, dan kebijaksanaan justru sering muncul lebih kuat setelah melewati usia subur.

Dalam sebuah riset oleh Harvard Medical School, disebutkan bahwa banyak perempuan di usia pasca-menopause yang justru menunjukkan peningkatan kemampuan berpikir kritis dan kestabilan emosional. Ini bukan kebetulan. Tanpa fluktuasi hormon yang sebelumnya mengganggu mood, setelah mengalami menopause  banyak perempuan merasa lebih fokus dan tenang.

Ada banyak contoh nyata di sekitar kita. Perempuan yang memulai usaha baru, menulis buku, belajar hal baru, bahkan mendalami spiritualitas setelah menopause. Fase ini sebenarnya membuka ruang yang lebih luas untuk menggali potensi diri tanpa distraksi. Dan inilah hal yang jarang kita rayakan.

Tubuh Memang Berubah, Tapi Bukan Berhenti Menjadi Milikmu

Perubahan hormon saat menopause bisa bikin tubuh terasa asing. Mulai dari kulit yang lebih kering, berat badan yang gampang naik, sampai libido yang menurun. Tapi penting untuk kamu tahu yaitu tubuhmu tidak rusak, hanya sedang beradaptasi. Dan kamu tetap punya kendali atasnya.

Sains sekarang sudah banyak memberi pemahaman baru soal ini. Misalnya, penurunan estrogen memang memengaruhi metabolisme dan kepadatan tulang, tapi itu bukan hal yang tak bisa ditangani. Dengan olahraga rutin terutama latihan beban ringan dan pola makan tinggi kalsium serta vitamin D, tulang tetap bisa dijaga kekuatannya.

Yang juga menarik, penelitian terbaru dari University of California menunjukkan bahwa perempuan yang aktif secara fisik saat menopause lebih sedikit mengalami gangguan tidur dan suasana hati dibanding mereka yang pasif. Artinya, tubuh kamu sebenarnya memberi sinyal, bukan menyerah. Mendengarkan dan merawatnya adalah bentuk mencintai diri sendiri yang sesungguhnya dan secara utuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun