Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menabung Sejak Dini Cara Sederhana Mendidik Anak Jadi Tangguh

22 April 2025   15:12 Diperbarui: 22 April 2025   15:12 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Anak Menabung.Pixabay.com/OleksandrPidvalnyi 

Menanamkan kebiasaan menabung pada anak bukan sekadar soal uang. Ini lebih dalam dari sekadar nominal yang mereka simpan. Ini tentang mengenalkan pola pikir bertanggung jawab, membangun karakter yang bisa mengendalikan diri, dan membekali mereka dengan cara pandang yang sehat terhadap uang sejak kecil.

Di tengah dunia yang makin konsumtif dan serba instan, mengajarkan anak menabung sejak dini bisa jadi salah satu keputusan paling bijak yang bisa diambil orang tua. Apalagi jika melihat realita sekarang, banyak orang dewasa yang bahkan tidak tahu cara mengelola uang sendiri. Mereka tumbuh tanpa bekal literasi keuangan yang cukup, dan akhirnya terjebak dalam gaya hidup besar pasak daripada tiang.

Maka dari itu, kalau ingin anakmu tumbuh jadi individu yang mandiri, tangguh secara finansial, dan tidak gampang tergoda gaya hidup konsumtif, menabung harus jadi bagian dari pendidikan sehari-hari di rumah.

Uang Adalah Nilai, Bukan Sekadar Alat Tukar

Satu kesalahan umum dalam mengajarkan soal uang ke anak adalah memperkenalkannya hanya sebagai alat beli. Akibatnya, anak belajar bahwa uang hanya soal membeli apa yang mereka mau. Padahal, uang juga punya nilai yang lebih dalam---ia bisa menjadi cerminan kerja keras, simbol kepercayaan, bahkan ukuran tanggung jawab.

Saat anak diajarkan menabung, mereka tidak hanya belajar menyisihkan. Mereka juga belajar menahan diri, merencanakan, bahkan menunda kepuasan. Inilah soft skill penting yang akan mereka bawa seumur hidup. Seorang anak yang tahu cara menahan diri untuk tidak menghabiskan uang jajan hari ini karena ingin membeli mainan minggu depan, sebenarnya sedang belajar tentang kontrol diri sesuatu yang bahkan banyak orang dewasa belum bisa kuasai.

Nilai seperti ini tidak bisa diajarkan lewat kata-kata saja. Harus lewat pengalaman langsung. Dan salah satu cara paling sederhana adalah lewat praktik menabung secara konsisten, sekecil apa pun nominalnya.

Literasi Finansial Dimulai dari Rumah, Bukan Sekolah

Sayangnya, sistem pendidikan formal di Indonesia masih sangat minim membahas literasi finansial. Anak-anak bisa saja tahu rumus luas lingkaran atau hapal tabel periodik, tapi tidak pernah diajarkan bagaimana membuat anggaran atau menilai kebutuhan vs keinginan. Inilah celah besar yang sering terabaikan.

Padahal, pembelajaran soal uang sangat mungkin diajarkan di rumah. Mulai dari memberi uang saku mingguan ketimbang harian, hingga mengajak anak berdiskusi saat menyusun belanja bulanan. Hal-hal sederhana seperti ini akan membuat anak terbiasa berpikir tentang bagaimana uang bekerja dalam kehidupan nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun