Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Resmi Tutup, Tapi Tupperware Tetap jadi Teman Dapur Paling Dipercaya!

19 April 2025   10:35 Diperbarui: 19 April 2025   10:35 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wadah Tupperware, wadah plastik. (SHUTTERSTOCK/TAMER ADIL SOLIMAN)

Jika kamu pernah membuka lemari dapur dan menemukan kotak plastik berwarna-warni yang sudah bertahun-tahun menemani keluarga menyimpan makanan, kemungkinan besar itu adalah Tupperware. Bukan sekadar wadah makanan, Tupperware sudah lama menjadi bagian dari gaya hidup dan simbol keandalan di dapur banyak rumah di Indonesia. Namun, kabar yang cukup mengejutkan datang pada tahun 2024 lalu: Tupperware resmi menutup operasionalnya di Indonesia.

Meski begitu, menariknya, nama Tupperware justru makin sering disebut. Di saat banyak merek datang dan pergi, kenapa Tupperware tetap dianggap sebagai teman dapur yang paling dipercaya? Kenapa begitu banyak orang merasa kehilangan, bahkan ketika produk-produk serupa terus bermunculan? Mari kita kupas lebih dalam fenomena ini.

Tutupnya Tupperware Indonesia

Bulan Oktober 2024 menjadi momen penting dalam industri peralatan rumah tangga Indonesia ketika Tupperware Brands Indonesia resmi menghentikan operasionalnya. Keputusan ini diambil setelah perusahaan menghadapi tantangan besar secara global termasuk menurunnya penjualan, perubahan pola konsumsi, hingga keterlambatan dalam transformasi digital.

Selama puluhan tahun, Tupperware hadir lewat sistem penjualan langsung (direct selling), yang pada masa lalu sangat efektif. Para "konsultan Tupperware" menjadi duta merek yang menjual langsung ke konsumen, sekaligus membangun hubungan sosial yang kuat di tengah masyarakat. Namun sayangnya, model ini mulai terasa ketinggalan zaman di era e-commerce dan digital marketing yang berkembang pesat.

Meskipun tutup secara operasional, hal ini bukan berarti merek Tupperware lenyap dari pasaran. Di berbagai platform belanja daring, produk Tupperware masih diburu. Bahkan, banyak konsumen yang kini semakin aktif mencari stok lama atau berburu barang bekasnya karena tahu kualitasnya yang memang berbeda.

Tupperware dan Reputasi Kualitas yang Sulit Tersaingi

Hal yang membuat Tupperware begitu dihormati dan diandalkan selama ini adalah kualitasnya. Dibandingkan produk serupa dari merek lain, Tupperware terkenal lebih kuat, tahan lama, dan aman untuk makanan. Bahkan, ada cerita nyata dari pengguna yang masih menggunakan wadah Tupperware peninggalan ibunya sejak puluhan tahun lalu dan kondisinya masih baik hingga sekarang.

Produk Tupperware dirancang bukan hanya untuk menyimpan makanan, tapi juga untuk menjaga kesegarannya lebih lama. Teknologi seal (penutup rapat) milik mereka sudah menjadi standar tersendiri yang kemudian banyak ditiru oleh merek lain, tapi jarang yang bisa menyamainya.

Bukan cuma soal daya tahan, tetapi juga inovasi desain dan keberpihakan pada keamanan pangan menjadi alasan kenapa banyak orang mempercayai produk ini. Mereka menggunakan material bebas BPA (bisphenol-A), zat kimia yang sering ditemukan di plastik murah dan berpotensi berbahaya bagi kesehatan jika digunakan untuk makanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun