Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Menerapkan Tren YONO dalam Anggaran Belanja Kebutuhan Pokok

16 Maret 2025   07:06 Diperbarui: 16 Maret 2025   07:06 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Ilustrasi Kebutuhan Pokok (KOMPAS.com/Azwa Safrina)

Dalam kehidupan sehari-hari, mengatur keuangan pribadi bukanlah perkara mudah. Terlebih lagi, harga kebutuhan pokok yang terus mengalami fluktuasi memaksa banyak orang untuk lebih cermat dalam mengelola anggaran rumah tangga. Meningkatnya biaya hidup, inflasi yang tak terhindarkan, serta ketidakpastian ekonomi menjadi tantangan yang tak mudah dan harus dihadapi setiap keluarga.

Di tengah dinamika tersebut, inovasi teknologi hadir untuk memberikan solusi yang lebih efektif dan efisien dalam pengelolaan keuangan. Salah satu tren yang kini mulai mendapat perhatian adalah konsep YONO (You Only Need One), yang dikembangkan dalam dunia perbankan digital untuk menyederhanakan berbagai transaksi dalam satu platform. Namun, apakah tren YONO ini bisa diterapkan dalam strategi pengelolaan anggaran belanja kebutuhan pokok? Bagaimana cara kerja konsep ini dalam kehidupan sehari-hari? Tulisan ini akan membahas secara mendalam bagaimana tren YONO dapat menjadi pendekatan cerdas dalam menyusun anggaran belanja kebutuhan pokok.

Memahami Konsep YONO dan Relevansinya dengan Anggaran Kebutuhan Pokok

YONO awalnya merupakan platform yang dikembangkan oleh industri perbankan untuk mengintegrasikan berbagai layanan finansial dalam satu aplikasi. Dengan menggunakan satu akun, seseorang bisa mengakses layanan perbankan, investasi, pinjaman, hingga pembayaran tagihan dengan lebih praktis. Filosofi dasar YONO adalah menyederhanakan kebutuhan finansial dalam satu tempat, sehingga pengguna tidak perlu repot mengelola banyak aplikasi atau akun yang berbeda-beda.

Jika ditarik ke dalam konteks pengelolaan anggaran kebutuhan pokok, konsep YONO dapat dimaknai sebagai strategi minimalisasi dan optimalisasi dalam berbelanja, di mana seseorang hanya fokus pada kebutuhan pokok yang benar-benar diperlukan dan memanfaatkan satu sistem terpusat untuk mengontrol pengeluaran. Dengan menerapkan prinsip ini, seseorang bisa menghindari segala bentuk pemborosan dan memaksimalkan efisiensi keuangan, serta menggunakan dana atau uang yang ada untuk belanja yang lebih terarah .

Bagaimana Tren YONO Bisa Membantu dalam Pengelolaan Anggaran?

Dalam praktiknya, banyak orang mengalami kesulitan dalam mengatur keuangan karena kurangnya disiplin dalam berbelanja. Sering kali, tanpa disadari, anggaran yang sudah disusun tidak berjalan sesuai rencana karena adanya godaan diskon, impulsive buying, atau pengeluaran di luar prioritas utama.

Penerapan tren YONO dalam menyusun anggaran belanja kebutuhan pokok bisa memberikan beberapa manfaat berikut:

1. Mengurangi Kompleksitas dalam Pengelolaan Keuangan

Salah satu alasan mengapa banyak orang kesulitan dalam mengontrol pengeluaran adalah karena kurangnya kepekaan juga sistem yang lebih sederhana dan terorganisir. Dengan menerapkan prinsip YONO, seseorang dapat menyederhanakan sistem pencatatan keuangan dengan mengintegrasikan semua transaksi dalam satu platform atau aplikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun