Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Apa Itu Tren YONO dan Kenapa Begitu Populer?

1 Maret 2025   08:17 Diperbarui: 1 Maret 2025   08:17 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi belanja. Kini ada istilah selain YOLO, yakni YONO (You Only Need One)(PEXELS/PORAPAK APICHODILOK)

Pernahkah kamu merasa hidup semakin rumit dengan begitu banyak pilihan yang tersedia? Dari pakaian yang menumpuk di lemari hingga puluhan aplikasi di ponsel yang jarang digunakan, sering kali kita dikelilingi oleh benda-benda yang sebenarnya tidak terlalu kita butuhkan. Dalam era modern yang serba cepat ini, banyak orang mulai mencari cara untuk menyederhanakan hidup tanpa mengorbankan kualitas dan efisiensi.

Di sinilah konsep You Only Need One (YONO) muncul dan mulai menarik perhatian banyak orang. Tren ini bukan sekadar gaya hidup sementara, melainkan sebuah pergeseran paradigma dalam cara berpikir dan mengambil keputusan. YONO menawarkan solusi yang lebih sederhana, lebih hemat, dan lebih efisien. Tapi mengapa konsep ini bisa begitu populer? Apa faktor utama yang mendorong semakin banyak orang mengadopsinya? Artikel ini akan membahas secara mendalam bagaimana YONO berkembang dan mengapa ia menjadi tren yang begitu relevan di era modern.

Dari Minimalisme hingga Teknologi Serba Guna

YONO, yang berarti You Only Need One, adalah filosofi yang menekankan pentingnya menggunakan satu solusi atau opsi yang lebih serbaguna untuk menggantikan banyak pilihan lain yang tidak perlu. Konsep ini berkembang seiring dengan meningkatnya kesadaran akan gaya hidup minimalis dan efisiensi terutama dikalangan muda.

Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah menyaksikan dan melihat banyak pertumbuhan yang pesat dalam tren minimalisme. Banyak orang mulai sadar untuk mengurangi jumlah barang yang mereka miliki, dan lebih memilih pengalaman daripada memiliki banyak dan tidak dibutuhkan, serta mencari cara untuk menjalani hidup yang lebih sederhana. YONO adalah bentuk evolusi dari pemikiran ini, tetapi dengan pendekatan yang lebih spesifik: menggunakan satu alat, satu produk, atau satu layanan yang dapat memenuhi banyak kebutuhan sekaligus.

Salah satu contoh nyata dari penerapan YONO adalah dalam dunia teknologi. Saat ini, smartphone telah menggantikan banyak perangkat lain yang dulu digunakan secara terpisah, seperti kamera, jam tangan, pemutar musik, dan bahkan dompet digital. Dengan satu perangkat, kamu bisa melakukan hampir semua aktivitas harian, dari komunikasi hingga transaksi keuangan.

Di bidang mode, prinsip YONO juga mulai diterapkan dengan munculnya konsep pakaian serbaguna yang bisa dipakai dalam berbagai kesempatan. Alih-alih membeli berbagai jenis pakaian untuk setiap acara, kini banyak orang lebih memilih satu set pakaian yang fleksibel dan dapat disesuaikan untuk berbagai situasi.

Mengapa YONO Semakin Populer?

Ada beberapa faktor utama yang mendorong tren YONO berkembang begitu pesat. Salah satunya adalah perubahan pola konsumsi masyarakat modern. Jika dulu orang cenderung mengutamakan kuantitas dalam kepemilikan barang, kini mereka lebih memprioritaskan kualitas dan fungsionalitas.

Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan lingkungan, banyak orang mulai menyadari bahwa konsumsi berlebihan tidak hanya membebani keuangan pribadi, tetapi juga berdampak negatif terhadap planet ini. Produksi barang yang berlebihan menyebabkan peningkatan limbah, polusi, dan eksploitasi sumber daya alam. Dengan menerapkan prinsip YONO, seseorang bisa mengurangi konsumsi berlebihan dan secara tidak langsung ikut berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun