Realitas di balik mimpi, harus dicari...
Dengan semangat kopi, terus berlari...
Lesakkan nafas sampai membuka pintu perbatasan
Menyingkap pemandangan yang menakjubkan
Akan kemungkinan melucuti...
Dada mereka penuh dengan ketenaran bersanding oportunis
Maka, pasti akan selalu setuju dengan bisikan halus itu...
Bahwa sungguh membahagiakan rasanya
Hidup dalam ujaran hantu...
Otak-atik yang mengancam
Pernak-pernik sang runyam
Menembus awan-awan misteri,
Menuju kegelapan pembungkam
Aku tidak akan lagi melihat lebih jelas,
Apa arti hal ini dalam se-bab berikutnya
Tetapi untuk saat ini...
Rasanya belum cukup untuk mengatakan
Para penjerat dari simpulan-simpulan rahasia
Mempesona perolehkan mereka
Pada pemandangan baaa-ruh ini
Menghiasi  sapa jalan aku berlalu lebam...
Bunyi-bunyi yang garang
Seni-seni sang pengarang
Menembus awan-awan misteri,
Menuju kegelapan terlarang
Aku tidak akan lagi mendengar lebih jelas,
Apa arti hal ini dalam a-bab berikutnya
Tetapi untuk saat ini...
Rasanya cukup untuk menyatakan
Para pemahat dari dempulan-dempulan rahasia
Mempesona lelehkan aku
Pada pemandangan rubah ini...
Membiasi rupa jalan aku berlagu gersang
Kubus-kubus yang menyekap
Arus menggerus sang kakap
Menghembus awan-awan misteri,
Aku tidak akan lagi merasa lebih jelas,
Apa arti hal ini dalam lem-bab berikutnya
Tetapi untuk saat ini...
Rasanya sudah cukup untuk mengatakan
Para perangkat dari kumpulan-kumpulan rahasia
Mempesona perolehkan mereka
Pada pemandangan ke-ruh ini
Mengilusi dupa jalanku berbau asap
Meretas di balik jampi, barus menanti...
Lengan tersengat api,serius belati...
Langkahkan kaki sampai terluka hantu pembatasan
Menyekap pemandangan membayangi
Akan ketidakmungkinan menjalani
Bukan kemungkinan kehidupan
Melainkan mungkin-tidak kematian...
Ternilaikan kenan bernama
Namun tidak pada jalan aku...
Hanyalah jalan tanpa nama...
Frankincense (Purwokerto, 28 Juni 2018)