Mohon tunggu...
Frankincense
Frankincense Mohon Tunggu... Administrasi - flame of intuition

bukan pujangga yang pandai merangkai kata, hanya ingin menumpahkan inspirasi dengan literasi menguntai pena. Kata dapat memburu-buru kita untuk menyampaikan perasaan dan sensasi yang sebenarnya belum kita rasakan. Tetapi, kata juga bisa menggerakkan kita. Terkadang, kita tidak mengakui kebenaran sebelum mengucapkannya keras-keras. Salam hangat Kompasianers... Blog: franshare.blogspot.com Web: frame.simplesite.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

INNAN | Jalan Tanpa Nama

12 Juli 2018   05:03 Diperbarui: 12 Juli 2018   06:19 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
frame.simplesite.com

Realitas di balik mimpi, harus dicari...

Dengan semangat kopi, terus berlari...

Lesakkan nafas sampai membuka pintu perbatasan

Menyingkap pemandangan yang menakjubkan

Akan kemungkinan melucuti...

Dada mereka penuh dengan ketenaran bersanding oportunis

Maka, pasti akan selalu setuju dengan bisikan halus itu...

Bahwa sungguh membahagiakan rasanya

Hidup dalam ujaran hantu...

Otak-atik yang mengancam

Pernak-pernik sang runyam

Menembus awan-awan misteri,

Menuju kegelapan pembungkam

Aku tidak akan lagi melihat lebih jelas,

Apa arti hal ini dalam se-bab berikutnya

Tetapi untuk saat ini...

Rasanya belum cukup untuk mengatakan

Para penjerat dari simpulan-simpulan rahasia

Mempesona perolehkan mereka

Pada pemandangan baaa-ruh ini

Menghiasi  sapa jalan aku berlalu lebam...

Bunyi-bunyi yang garang

Seni-seni sang pengarang

Menembus awan-awan misteri,

Menuju kegelapan terlarang

Aku tidak akan lagi mendengar lebih jelas,

Apa arti hal ini dalam a-bab berikutnya

Tetapi untuk saat ini...

Rasanya cukup untuk menyatakan

Para pemahat dari dempulan-dempulan rahasia

Mempesona lelehkan aku

Pada pemandangan rubah ini...

Membiasi rupa jalan aku berlagu gersang

Kubus-kubus yang menyekap

Arus menggerus sang kakap

Menghembus awan-awan misteri,

Aku tidak akan lagi merasa lebih jelas,

Apa arti hal ini dalam lem-bab berikutnya

Tetapi untuk saat ini...

Rasanya sudah cukup untuk mengatakan

Para perangkat dari kumpulan-kumpulan rahasia

Mempesona perolehkan mereka

Pada pemandangan ke-ruh ini

Mengilusi dupa jalanku berbau asap

Meretas di balik jampi, barus menanti...

Lengan tersengat api,serius belati...

Langkahkan kaki sampai terluka hantu pembatasan

Menyekap pemandangan membayangi

Akan ketidakmungkinan menjalani

Bukan kemungkinan kehidupan

Melainkan mungkin-tidak kematian...

Ternilaikan kenan bernama

Namun tidak pada jalan aku...

Hanyalah jalan tanpa nama...

Frankincense (Purwokerto, 28 Juni 2018)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun