Mohon tunggu...
Frankincense
Frankincense Mohon Tunggu... Administrasi - flame of intuition

bukan pujangga yang pandai merangkai kata, hanya ingin menumpahkan inspirasi dengan literasi menguntai pena. Kata dapat memburu-buru kita untuk menyampaikan perasaan dan sensasi yang sebenarnya belum kita rasakan. Tetapi, kata juga bisa menggerakkan kita. Terkadang, kita tidak mengakui kebenaran sebelum mengucapkannya keras-keras. Salam hangat Kompasianers... Blog: franshare.blogspot.com Web: frame.simplesite.com

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Again | Atlantis Genesis at Indonesian

2 Februari 2018   05:39 Diperbarui: 2 Februari 2018   05:43 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
frame.simplesite.com

Tiba-tiba ia dikejutkan suara berwibawa menggaunginya. Seketika Cloth membuka matanya dengan suara itu kembali berkata,

"Sudahkah perasaanmu kini demikian lega...?".

Cloth pun berlutut sambil kedua telapak tangan dipertemukan dan dilipatnya jari-jemari, " Ya... Aku sudah lega..."

"Maka persiapkanlah dirimu untuk pergi ke arah timur esok hari. Aku akan memberikan tanda untuk menyertai perjalananmu."

Rupanya Sang Pencipta telah menunggu ketetapan Cloth.

"Sekarang, pulang dan beristirahatlah..."

Cloth pun segera bangkit,

"Baik, terima kasih... aku mohon petunjuk dan perlindungan-Mu"

Nias... malam ini terakhir berpapas. Tempat ia dibesarkan dalam kenaasan orang tuanya ke sini atas kelalaian mereka. Dan semoga menjadi tidak naas dirinya untuk berpisah dari keluarga menuju takdir baru menantinya di ufuk timur. 

Pagi di sambut oleh Matahari bersinar terang dengan langit begitu bersih memancang kebiruan angkasanya. Seolah ikut menyemangati Cloth untuk mencerahkan perjalanannya. Sementara Cloth masih sibuk memasuki barang keperluannya di perjalanan nanti ke tas kulit Harimaunya. Tas itu berbentuk buat memanjang dengan muara mulut tas yang dirajut dengan sulur-sulur dari pohon beringin yang telah dijalin kuat dan lentur melingkar untuk berfungsi sebagai pembuka dan penutup, sekaligus tali pemanggul.

"Ahhh...selesai sudah, Ayah...Ibu... Aku berangkat."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun