Mohon tunggu...
Franhky Wijaya
Franhky Wijaya Mohon Tunggu... Arsitek - pemerhati bidang properti

seseorang yang ingin berbagi pengalaman karena sudah lama bekerja di bidang properti, terutama bidang perencanaan, mulai dari pengembangan landed houses, komersial, pergudangan sampai bangunan apartment.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Artikel Utama

AI: Teman dan Lawan

28 Februari 2023   12:22 Diperbarui: 28 Februari 2023   14:20 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ChatGPT unsplash.com/Jonathan Kemperz

Belakangan ini saya sering mendengar kata "AI". AI adalah "Artificial Intelligence" atau kecerdasan buatan. Awalnya saya juga penasaran dengan AI ini dan ada rasa ingin mencoba. Begitu dicoba, ternyata "amazing. Secanggih itukah teknologi sekarang? Saya sampai tidak percaya dengan perkembangan teknologi saat ini.

Iseng-iseng saya memasukin perintah untuk membuat kerangka karangan, karena saya memang suka menulis. Dan tidak sampai satu menit, outline atau kerangka karangan sudah ada dengan tema yang saya perintahkan.

Semuanya cukup jelas dan terbayang apa yang akan ditulis. Memang perlu diakui, bahwa yang paling susah dalam menulis adalah mencari ide, apa yang akan ditulis. Tetapi ini sudah dikerjakan oleh robot AI, saya hanya tinggal melanjutkan dan memodifikasi ide yang sudah ada. Mudahkan? Ya, pekerjaan menulis jauh lebih gampang dan menyenangkan bagi saya. Sekarang pertanyaannya, apakah AI bisa menjadi ancaman bagi pekerjaan manusia?

Hmm, ini pertanyaan yang sering ditanyakan di berbagai forum media sosial, apakah dengan perkembangan AI saat ini, sebagian pekerjaan manusia akan diambil alih olehnya?

Jawabannya cukup singkat: Bisa jadi.

Setiap perubahan pasti membawa dampak positif dan negatif. Itu tidak bisa dipungkiri. Keuntungan dari kehadiran AI adalah mempermudah pekerjaan manusia dan dari segi negatifnya adalah kehilangan pekerjaan bagi beberapa orang. 

Kembali lagi kepada prinsip dan konsep pembuatan teknologi adalah mempermudah kehidupan manusia. Dari dulu, manusia sudah terus berinovasi menciptakan sesuatu untuk membantu mereka dalam pekerjaan.

Contoh sederhana adalah petani dulu dan sekarang. Kalau dulu mereka membajak sawah mengandalkan tenaga kerbau. Tetapi dengan ada kemajuan traktor, tenaga kerbau sudah diambil ahli. Apakah petani sekarang akan tetap mempertahankan cara kerja membajak sawah menggunakan tenaga kerbau? Besar kemungkinan, kalau ada kemampuan finansial, mereka akan membeli traktor dan membuat pekerjaan mereka lebih mudah dan cepat. Dengan bantuan teknologi ada kemungkinan durasi masa panen bisa dipersingkat. 

Pekerjaan sebagai petani masih terus ada saat ini bahkan lebih baik dari sebelumnya, tetapi apakah tenaga kerbau masih dibutuhkan untuk membajak? Mungkin sudah tidak dibutuhkan lagi. Kerbau sekarang banyak yang nganggur. Kerjaan mereka hanya makan-tidur di padang rumput saja. Dan tidak heran, kalau sekarang kerbau banyak yang gemuk-gemuk.

Nah, dari ilustrasi di atas, kalau kita seperti kerbau yang tidak mempunyai kemampuan lain, mengerjakan yang itu-itu saja dari hari ke hari ditambah lagi pekerjaan itu bisa dikerjakan oleh semua orang dengan "briefing" yang singkat, saya rasa pekerjaan kita suatu saat juga akan diambil oleh robot AI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun