Mohon tunggu...
Frando Nainggolan
Frando Nainggolan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Berkarya Tanpa Batas

Semakin Keras Kamu Bekerja Untuk Sesuatu, Maka Semakin Besar Pula Perasaanmu saat Mencapainya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Alkitab" Bekal dari Ibu untuk Sang Anak

14 April 2021   19:01 Diperbarui: 14 April 2021   19:10 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada seorang pemuda yang tinggal di sebuah desa terpencil, mereka tergolong masyarakat miskin, dan pekerjaan orang tuanya hanyalah seorang petani bayaran (bekerja diladang orang). Untuk mengaduh nasib pemuda tersebut berencana ingin meninggalkan kampung halamannya dan memulai hidup di perantauan. 

Ketika masih di desa, pemuda ini beserta keluarganya adalah orang-orang Kristen yang sungguh-sungguh. Pada suatu ketika pemuda tersebut akan segera berangkat ke perantauan, dan tempat yang ia tuju adalah sebuah kota besar.

 Ketika ia hendak berangkat ke kota besar itu, ibunya membekalinya dengan sebuah Alkitab dan ia berjanji untuk tiap hari  membaca dan merenungkan hidup sesuai dengan apa yang tertulis didalam Kitab suci itu. 

Dengan bekal ijazah pemuda itu memasuki kantor-kantor yang ada di kota besar itu untuk melamar pekerjaan. Sudah lebih dari seminggu ia berjerih payah, tetapi ia belum juga mendapat pekerjaan yang dinginkan, namun semangatnya tetap menyala-nyala. 

Tiap pagi sebelum berangkat mencari kerja, ia selalu berdoa kepada Tuhan memohon berkat dan perlindunganNya. Pada suatu siang pemuda itu masuk ke sebuah kantor yang membutuhkan beberapa karyawan baru dan bertemu dengan manajer perusahaan tersebut.

Manajer ini memeriksa ijazah dan surat-surat yang dibawa pemuda tersebut lalu ia bertanya : "Apakah kamu juga mempunyai surat rekomendasi dari orang yang mengenal engkau dengan baik?" pemuda itu kemudian mengeluarkan sepucuk surat dari tas yang dibawanya. 

Tetapi ketika dia mengeluarkan surat itu, sebuah buku jatuh ke lantai dan manejer itu bertanya; "benda apa yang jatuh itu?" Dengan tersipu-sipu pemuda itu menjawab bahwa yang jatuh adalah sebuah "Akitab".

Sang manajer menjadi heran dan bertanya "untuk apa kau melamar pekerjaan dengan membawa Alkitab?" Pemuda itu memberikan jawaban; "ini adalah titip ibu saya, dan saya sudah berjanji kepada ibu saya untuk selalu membawa alkitab ini kemanapun saya pergi dan akan selalu membacanya setiap hari, bahkan ini adalah modal yang diberikan oleh ibu saya, untuk memulai nasib di perantauan ini". (jawaban pemuda tersebut adalah jawaban yang tulus dari hatinya, bahwa ia sudah berjanji kepada ibunya untuk membaca  Alkitab itu setiap hari dengan tekun dan setia). Jadi, kemanapun ia pergi, Alkitab itu tidak pernah terpisah dari dirinya.

Sang menejer perusahaan itu merasa bersedih dan tersentuh dengan apa yang dikatakan oleh  pemuda itu. Dan manajer Perusahaan itu tersenyum dan segera berkata : "Kalau demikian, engkau diterima bekerja di perusahaan ini. Tidak perlu ada wawancara dan surat rekomendasi lagi. sebab Alkitab yang kau baca setiap hari itu adalah rekomendasi yang terbaik dari surat rekomendasi apa pun di dunia ini". 

Pemuda tersebut bekerja di perusahaan itu dengan cepat dan dapat membuktikan dirinya sebagai karyawan teladan sehingga dalam waktu yang singkat kariernya meningkat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun