Mohon tunggu...
Francius Matu
Francius Matu Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pemerhati lingkungan pembenci kemunafikan dan pembenaran.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

AirAsia Nyata Lakukan Kesalahan Prosedur

3 Januari 2015   16:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:54 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1420253034469553819

Sering konsumen penumpang ditelepon oleh petugas AirAsia, pak-ibu keberangkatannya untuk tanggal sekian dipercepat menjadi jam 05.00 WIB yang semula jam 08.00 WIB. Kalau ada telepon seperti ini dari AirAsia, maka konsumen penumpang tidak bisa berbuat banyak, kecuali mengikutinya saja. Mau protes kemana ? Protes Kementerian Perhubungan ke Menteri-nya akan memakan waktu lama dan sangat sulit bisa dihubungi dengan telepon juga belum tentu ditindak  lanjuti sebagaimana Menteri Perhubungan lainnya. Kita tidak tahu karakter Menteri yang sekarang. Hallo AirAsia, kami konsumen penumpang membeli tiket perjalanan adalah membeli kesepakatan semua jadwal yang telah tertuang pada ticket yang kami beli serta semua bentuk pelayanan yang akan dinikmati oleh konsumen penumpang sampai ketujuan. Ngerti ngak anda semua para SDM di manajemen AirAsia termasuk CEO-nya ??? Kalau AirAsia tidak mengerti dan seenaknya saja merombak jadwal pemberangkatan, ini artinya anda sekalian di AirAsia belum mengerti jualan jasa dan menempatkan konsumen sebagai posisi terhormat. Kalau AirAsia tidak menghormati konsumen penumpang, maka AirAsia akan dihinakan serendah mungkin.

[caption id="attachment_344631" align="aligncenter" width="287" caption="airasia.com"][/caption]

Mengenai kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 di sekitar Pangkalan Bun Kalimantan Tengah, adalah rangkaian kumulasi perilaku kesalahan prosedur yang sering dilakukan AirAsia di Indonesia serta mau melakukan manipulasi prosedur dengan uang dengan para oknum Kementerian Perhubungan. Seharusnya Menteri Perhubungan yang sekarang Ignasius Jonan menindak segera dengan hukuman berat para oknum di Kementeriannya yang terlibat. Selanjutnya Menteri Perhubungan yang lama harus dimintai pertanggungan jawabnya, karena dampak pengabaiannya atas kinerja yang tidak baik selama ini mengakibatkan berbagai masalah yang terjadi sekarang ini.

Rupanya selama ini, maskapai AirAsia melakukan pelanggaran izin dan prosedur rute Surabaya-Singapura PP berdasarkan izin yang diberikan kepada AirAsia hanya hari Senin, Selasa, Kamis, Sabtu. Penerbangan Surabaya-Singapura PP pada hari Minggu AirAsia tidak memiliki izin dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI. Pertanyaa kita, bagaimana AirAsia bisa melakukan penerbangan pada hari yang tidak memiliki izin dan itu terjadi didepan para pengawas oknum dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI dan sudah berlangsung penerbangan tanpa izin ini (hari Minggu) sudah berapa lama ?

Sering juga terjadi, maskapai AirAsia menerima penjualan ticket rute Surabaya-Singapura PP lalu pemberangkatannya dialihkan kepada maskapai penerbangan lainnya, karena AirAsia sendiri sebenarnya tidak memiliki izin rute penerbangan Surabaya-Singapura PP pada hari Minggu, tapi memaksakan menjual ticket pada hari Minggu untuk rute Surabaya-Singapura PP dan sering melakukan pemberangkatan dengan pesawat AirAsia sendiri secara melanggar hukum dan prosedur. Ini merupakan bentuk kesalahan dan pelanggaran yang sangat berat, apalagi hal ini dilakukan oleh perusahaan AirAsia bersetatus investasi asing (PMA). Negara Indonesia kalau para penyelenggara Pemerintah dan petugas PNS mau melacurkan jabatan dan dirinya seperti ini, maka Indonesia akan dipermainkan oleh pihak asing. Sudah saatnya kita dinegara Indonesia menjalankan kerja dan prosedur dengan baik dan benar. Yang merusak citra bangsa Indonesia adalah para penyelenggara Negara yang diberi peluang kerja dan digaji bulanan serta difasilitasi oleh seluruh rakyat Indonesia. Mereka ini harus dihukum sangat berat agar ada dampak efek jera dari para oknum Pemerintahan bejat lainnya.

Para pilot dan co-pilot AirAsia, sering juga tidak mengambil informasi cuaca dari BMKG didalam log book AirAsia sehingga banyak Pilot tidak membuat Flightplan dalam setiap rute penerbangannya yang disediakan oleh BMKG pada setiap waktu jadwal rute penerbangan. Menurut ketentuannya, Pilot wajib mengisi dan membuat Flightplan ini dalam setiap jadwal rute penerbangannya. Jika AirAsia tidak memiliki izin penerbangan rute Surabaya-Singapura pada hari Minggu tentulah mereka tidak akan mengambil informasi cuaca dari BMKG didalam log book AirAsia.

Dengan kejadian kecelakaan AirAsia pada pesawat QZ8501, mengungkap semua borok dan kebusukan atas pelanggaran prosedur serta manipulasi prosedur yang sering dilakukan oleh maskapai penerbangan dan pilotnya juga. Hal ini juga terjadi pada maskapai penerbangan lainnya selain AirAsia. Adalah sangat tepat jika Menteri Perhubungan Ignasius Jonan membekukan sementara izin rute penerbangan AirAsia Surabaya-Singapura. Selanjutnya maskapai AirAsia harus dikenakan sanksi yang berat oleh Pemerintah atas pelanggaran perizinan dan prosedur ini. Para oknum pemerintah (PNS) yang terlibat bermain manipulasi harus dihukum mati, karena sudah sangat merusak citra bangsa Indonesia. (Francius Matu)

Amoral Meningkat di Setiap Tahun Baru.


Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun