Mohon tunggu...
Gregorius Nyaming
Gregorius Nyaming Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Hanya seorang anak peladang

Seorang Pastor Katolik yang mengabdikan hidupnya untuk Keuskupan Sintang. Sedang menempuh studi di Universitas Katolik St. Yohanes Paulus II Lublin, Polandia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Memikirkan Kembali Ritual Tolak Bala Suku Dayak

1 September 2021   05:39 Diperbarui: 2 September 2021   02:45 989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masyarakat Dayak sedang melaksanakan ritual adat tolak bala. Sumber: pontianak.tribunnews.com

Apakah Ritual Adat Tolak Bala dengan segala pelaksanaannya merupakan sesuatu yang sudah selesai? Sudah lengkap atau sempurna? Sehingga tidak diperlukan lagi adanya koreksi, masukan, kritikan dan sejenisnya?

Ada dua buah peristiwa yang memantik munculnya pertanyaan di atas. Namun, sebelum melangkah lebih jauh, penting bagi saya untuk menegaskan kalau motif saya mengangkat isu ini murni berangkat dari rasa cinta saya terhadap suku Dayak dengan segala keluhuran dan kekayaan budayanya. 

Saya adalah putra asli suku Dayak. Tepatnya dari sub suku Dayak Desa. Salah satu sub suku yang masuk dalam rumpun Ibanic.

Oleh karena itu, segala unek-unek, pemikiran yang tertuang dalam tulisan ini sama sekali tidak dimaksudkan untuk merendahkan tradisi, budaya dan adat istiadat yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita. Pun juga bukan dimaksudkan untuk  menyinggung perasaan sesama saudaraku orang Dayak.

Semua saya kemukakan dengan tujuan ingin mengajak kita mengagumi keluhuran dan kekayaan budaya kita orang Dayak. Namun di tengah rasa kagum itu, saya juga ingin mengajak kita melihat dan memikirkan kembali barangkali saja ada satu dan lain hal yang masih perlu untuk dibenahi.

***

Kembali ke topik. Peristiwa pertama yang memunculkan pertanyaan di atas ialah terkait dengan video pelaksanaan ritual adat tolak bala yang dikirim oleh seorang rekan.

Jujur, saya sama sekali belum pernah mengikuti ritual adat tolak bala secara langsung. Saya penasaran seperti apa bentuk pelaksanaannya. Namun, yang membuat saya sangat penasaran ialah isi dari doa permohonan/mantra yang dilambungkan dalam ritual.

Karena itu, suatu kali saya membuat status di akun Facebook begini: "Karena belum pernah secara langsung menyaksikan ritual Tolak Bala, jadi penasaran bagaimana isi dari doa atau permohonan yang disampaikan selama ritual berlangsung. Barangkali ada yang berkenan berbagi tentang isi doa/permohonan tersebut? Atau mungkin doa itu sendiri tidak boleh diketahui oleh publik?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun