Mohon tunggu...
Fradj Ledjab
Fradj Ledjab Mohon Tunggu... Guru - Peziarah

Coretan Dinding Sang Peziarah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mereka Itu Sahabat Kaisar

13 Juni 2021   12:32 Diperbarui: 13 Juni 2021   12:41 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fradj Ledjab (dokpri)

Tidak bisa dipungkiri bahwa mentalitas dan cara berkauasa para penguasa zaman ini tidak berbeda jauh dengan zaman Kaisar Tiberius. Objektivitas personal; prestasi, kompetensi, kemampuan bukan menjadi pilihan. Yang menjadi pilihan kunci adalah sahabat sehingga kata sahabat menjadi bergeser maknanya ketika masuk dalam sistem kekuasaan. Padahal sahabat sesuai makna sesungguhnya adalah mereka yang mampu melihat dan memperjuangkan harga dirinya dan orang lain. 

Sahabat 'kaisar' adalah mereka yang bisa diatur, bisa dikendalikan, bisa mengekor. Intinya mereka yang bisa 'bekerja sama'mengamankan kepentingan penguasa walau bertentangan dengan hati nurani. Sahabat demikian adalah mereka yang melihat jabatan dan posisi jauh lebih penting ketimbang harga diri. Inilah sahabat-sahabat 'kaisar' modern. Sahabat 'kaisar' modern itu seperti sahabat Bupati, sahabat Dewan, sahabat Partai, dan sahabat-sahabat lain. 

Lingkaran sahabat 'kaisar' menjadi acuan pemilihan dan penempatan posisi dan kedudukan. Kemampuan, inovasi, prestasi, kompetensi bukanlah acuan. Apalagi mereka memiliki pandangan berseberangan dengan 'kaisar'?, mereka yang tidak mau menjilat 'kaisar'? Jangan harap!! Orang-orang benar hanya dianggap sebagai pembangkang walau menyuarakan kebenaran.

Demikianlah sahabat-sahabat ini di bawa masuk ke dalam sebuah sistem pencocokan seperti kerbau yang dicocok hidungnya. Masuk dalam sistem ini sama juga dengan masuk dalam sebuah alam tik tok, alam yang suka ikut kejang-kejang. Terciptalah sebuah 'kerajaan' kejang-kejang sehingga kaku-kaku tidak maju-maju. Barang kali ini yang disebut Lingkaran Setan.

Penyaliban Yesus adalah sebuah tontonan bagaimana kebenaran diludahi, dimaki, diolok-olok hingga dipakukan pada palang penghinaan. Kebenaran dijajah dan diperkosa oleh kedudukan, kekuasaan, dan birahi politik. Pengorbanan dan kematian Yesus Sang Kebenaran di salib menandai berakhirnya sebuah periode kematian kejahatan karena kebenaran akan menang. 

Dengan itu kebenaran akan dipisahkan dari dosa yang ditunjukkan dengan terbelahnya tirai Kenisah Bait Allah dan bahwa darah dan air yang keluar dari lambungNya menunjukkan bahwa kebenaran akan tetap hidup sepanjang waktu. 

Darah dan air adalah simbol kehidupan yang membangkitkan kebenaran hakiki. Kebenaran akan mencari momentum untuk menemukan jalannya sendiri. Kepala prajurit yang masuk dalam lingkaran sahabat kaisar baru kemudian menyadari akan arti sebuah kebenaran, 'Sungguh orang ini adalah orang benar' (Luk  24:37) karena "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaanNya dan semua malaikat bersama-sama degan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaanNya. 

Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapanNya dan Ia akan memisahkan mereka seorang daripada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kananNya dan kambing-kambing di sebelah kiriNya. Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kananNya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh BapaKu, terimalah Kerajaan yang disediakan bagimu sejak dunia dijadikan"(Mat 25:31-34). Salam Sahabat. (Fradj

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun