Mohon tunggu...
Fradj Ledjab
Fradj Ledjab Mohon Tunggu... Guru - Peziarah

Coretan Dinding Sang Peziarah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berani Terbang di Persimpangan

10 Mei 2021   06:00 Diperbarui: 10 Mei 2021   06:08 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Elang terbang (foto: www.gambarhewan.pro)

Saat kita memilih di antara beberapa pilihan berarti kita sedang berada pada situasi persimpangan. Memilih yang ini atau yang ini? melepas yang ini atau itu? 

Memilih atau melepas selalu punya konsekuensi. Konsekuensi itu bisa berupa penderitaan, keadaan tersiksa, galau, tetapi juga dapat berupa sukacita, kepuasan. 

Pilihan hidup kita menentukan orang yang seperti apa kita lebih dari kemampuan kita. Meskipun dunia penuh dengan penderitaan namun dunia juga penuh keberhasilan yang mengatasi penderitaan itu. lebih banyak berbuat baik bagi orang lain daripada yang diperbuat orang lain kepada kita. Itulah KESUKSESAN. 

Seseorang yang memiliki 50 problem telah dua kali hidup dibanding orang dengan 25 problem. Jika kita belum mendapat problem, kita perlu berlutut dan bertanya: "TUHAN, apakah Engkau sudah tidak mempercayaiku lagi?!"

Kita semua memiliki beraneka ragam kenangan yang luas. Kadang kenangan-kenangan itu tampil tidak begitu menyenangkan kita. Kenangan-kenangan ini meminta perhatian kita. Mungkin kenangan-kenangan itu perlu diatasi dan dihalaukan. 

Pada akhirnya kita perlu bergerak dari kenangan sedih, kenangan yang membuat stress, dan lalu memfokuskan pada kenangan-kenangan yang menghibur dan menguatkan kita. 

Kenangan yang baik dan indah dapat membesarkan hati kita, menghangatkan kita pada hari yang dingin, dan membantu kita untuk memelihara harapan dalam hati kita. Kenangan-kenangan yang baik dan indah dapat menguatkan dan menopang hidup kita.

Nah, seperti seekor burung yang berani untuk terbang adalah sesuatu yang baik. Bayangkan jika burung yang punya sayap tapi tidak bisa terbang, memprihatinkan sekali, bukan? 

Nah, kita sebagai manusia memiliki banyak “sayap” berupa potensi dan bakat serta kualitas diri, tapi tidak boleh juga terbang secara sembrono. Sadarilah bahwa setiap “kepakan sayap” yang kita lakukan mengandung sejumlah makna dan konsekuensi dalam hidup. BERANILAH TERBANG DAN BERANI MENGAMBIL RESIKO. (Fradj)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun