Mohon tunggu...
Fredy Purnomo
Fredy Purnomo Mohon Tunggu... Dosen - Instagram @fpurnomo

Dosen dan peneliti bidang ICT : Smart City dan Storytelling in Game

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hidup bersama Covid-19

2 Juli 2020   23:17 Diperbarui: 2 Juli 2020   23:25 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Covid-19 menyadarkan kita bahwa selain hal-hal besar seperti bencana, perang, kelaparan, tabrakan meteor dll ada mikroorganisme yang super kecil yang mempunyai daya punah yang luar biasa. Hal-hal yang semula dianggap sederhana dan normal, sekarang tabu untuk dilakukan. 

Jabatan tangan, bersin, batuk, tidak menggunakan masker, hangout, belanja di pasar adalah hal-hal yang sebisa mungkin dihindari sebelum menjadi mimpi buruk tetangga dan keluarga. Tidak memandang derajat sosial, tetangga yg sakit dikucilkan, dan yang meninggal sepertinya harus menguburkan diri sendiri.

Sesuai arahan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), sebagian besar kita duduk manis di rumah, makan, tidur, rapat online, kuliah online, sekolah online, belanja online, ibadah online, reuni online, nonton bioskop online dan lain sebagainya. Semoga postur badan kita tidak cepat berevolusi dalam situasi Work from Home ini.

Namun sebagian juga mesti tetap harus berjuang menembus blokade dan resiko untuk bisa bertahan hidup, bekerja hari ini untuk makan hari besok, kondisi tidak memungkinkan mereka untuk duduk manis di rumah seperti sebagian besar dari kita. Juga tenaga medis yang menjadi garda depan peperangan melawan musuh siluman yang tidak nampak ini.

Seperti kita dengar, banyak tenaga medis yang meninggal bahkan di usia yang relatif muda. Mungkin saja sebagian meninggal karena kontak yang intensif dengan virus, sebagian mungkin karena kecapekan sehingga daya tahan tubuh ada pada titik terendah.

Profesi para tenaga medis sedang dihadapkan pada ujian yang teramat berat dan kritis, menjadi tabib yang menyembuhkan dan memerangi penyakit. Salut dan apresiasi setinggi-tingginya untuk mereka yang berjuang melawan Covid-19.

Namun segala sesuatu juga ada masanya, mari kita bersiap-siap dengan hikmat, segera kita akan memasuki era "The New Normal, Live with Covid-19". Di beberapa negara, sekolah sudah mulai masuk walau dengan prosedur ketat dan berlapis, industry hotel dan pariwisata juga sudah mulai bangkit dari hibernasi dan menolak untuk mati, manusia yang dikodratkan sebagai mahluk social, juga sudah mulai rindu kehidupan sosial dan perlu beraktifitas kembali.

Pemerintah dan industry juga sedang menyiapkan langkah-langkah untuk tahapan re-aktivasi kembali. Sementara menunggu arahan pemerintah, mari kita tetap menjaga dan waspada kesehatan, dimulai dari diri sendiri, kemudian membantu mengingatkan yg lain.

Mari tunggu saat itu tiba, sambil menjaga lilin semangat di tangan tetap menyala. Tetap bersosialisasi walau online dan tetap menjaga hati tetap gembira dan berpikir positif.

Mari berharap tidak ada gelombang maut kedua atau ketiga, atau mungkin saja gelombang satu ini merupakan persiapan menuju gelombang besar yang sebenarnya. Tidak ada yang mengetahuinya. Semoga Tuhan menjaga kita semua.

#stayconnected #stayhappy #stayathome #stayhealthy

Salam,

Fredy Purnomo

[Lanjut tulisan 2, Hidup Bersama Covid-19 : Normal yang Baru]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun