Mohon tunggu...
Forum jambi7
Forum jambi7 Mohon Tunggu... Jurnalis - Djohan Chaniago

Djohan Chaniago

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Jambi Masuk Zona Kuning DBD

23 Januari 2020   22:53 Diperbarui: 23 Januari 2020   22:59 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Penyakit Demam Ber-Darah (BDB) mewabah di Provinsi Jambi, dalam kurun waktu 13 bulan, lebih dari 1.800 orang dirawat di rumah sakit, puluhan orang diantaranya meninggal dunia. 

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jambi mencatat, sejak bulan Januari hingga akhir Desember 2019, tidak kurang dari 1.869 kasus Demam Ber-Darah (BDB) telah melanda warga masyarakat di Provinsi Jambi, dan 13 orang diantaranya meninggal dunia.

Menurut Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi Jambi, Eva Susanti, kasus DBD yang terjadi pada tahun 2019, merupakan angka tertinggi dalam sejarah di Provinsi Jambi, dan membuat Provinsi Jambi masuk kategori zona kuning DBD.

Hingga tanggal 19 Januari tahun 2020 ini, kasus DBD di Provinsi Jambi terlihat masih melanda warga masyarakat di sejumlah Kabupaten dan Kota. Di rumah sakit Pemkab Tanjung Jabung Barat saa ini telah merawat 47 pasien penderita DBD, terbagi 41 pasien anak dan 6 pasien dewasa. Di Batanghari 45 orang, dan di Kota Jambi 65 orang. dari jumlah itu dikabarkan 5 orang diantaranya meninggal dunia.

Menurut sumber, Cuaca ekstrim yang tidak disertai dengan peningkatan pencegahan dan pemberantasan nyamuk Aedes Aegypti, membuat kasus DBD di Jambi terus meningkat. Tetapi bukan karena kelalaaian Kepala Daerah yang sibuk memperiapkan diri untuk Balon Gubernur Jambi 2020.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Jambi, Ida Yuliati mengatakan, kasus DBD di Kota Jambi satu tahun terakhir 2019 cukup tinggi, mulai tanggal 1 Januari hingga tanggal 31 Desember 2019, penderita DBD mencapai 694 kasus dan 11 kasus diantaranya meninggal.

Terkait dengan mewabahnya penyakit DBD di Provinsi Jambi saat ini. Kalangan DPRD Provinsi Jambi meminta agar Pemerintah Kota dan Kabupaten, untuk segera melakukan fogging (pengasapan), selain itu Jajaran Dinas Kesehatan dapat melakukan pembagian obat pembasmi jentik nyamuk (bubuk abate) secara gratis kepada warga masyarakat.

" Pengasapan (Fogging), cara paling cepat untuk membunuh nyamuk nyamuk Aedes Aegypti. Demikian halnya bubuk abate, untuk mencegah berkembangnya jentik nyamuk di bak-bak air di rumah warga",kata anggota DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wirata kepada wartawan di Jambi seperti dilansir dari sini, Rabu (22/1/2020).

Dari itu Ivan Wirata mengingatkan, untuk penanggulangan kasus DBD yang telah mewabah di Provinsi Jambi, ia meminta Pemkot dan Pemkab harus segera melakukan fogging secepatnya, di seluruh daerah endemik DBD di Jambi. " Warga perlu mendapatkan perlindungan kesehatan," jelasnya.

Syahruddin (39) warga Perumahan Mutiara, Kelurahan Mayang Mangurai,  Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi. meminta kepada Presiden Joko Widodo, melalui Mentri Kesehatan RI, memberikan bantuan obat pembasmi jentik- jentik nyamuk (bubuk abate) dan obat fogging (pengasapan). Untuk mengatasi wabah DBD di Jambi.

Permintaan Syahruddin ini kepada Presiden, untuk dan atas nama Masyarakat Provinsi Jambi. Alasan mereka sudah merasa kecewa, berulangkali mengajukan permohonan untuk pengasapan (fogging) guna mengatasi wabah DBD di Jambi, namun terkesan tidak mendapatkan respon, katanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun