Mohon tunggu...
FORMATETA UNRI
FORMATETA UNRI Mohon Tunggu... Jurnalis - FORMATETA (FORUM MAHASISWA TEKNOLOGI PERTANIAN)

Berita seputar Pertanian

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pesona Kopi Negeri Lasi Bukit Tinggi, Sumatera Barat

9 April 2020   20:40 Diperbarui: 9 April 2020   21:29 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
istana rakyat selaras alam

Field trip merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Prodi Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Riau. Pada harii Sabtu, 14 Maret 2020 Prodi TIP melakukan field trip ke Kopi Lasi (Istana Rakyat Selaras Alam) dengan beberapa dosen pengampu yaitu Ibu Dr. Ir. Farida Hanum Hamzah SP., M.MP, Bapak Dr. M. Amrul Khoiri, SP,MP, dan Bapak Angga Pramana SP., MSc. 

Perkebunan kopi lasi dipemberdayai oleh komunitas selaras alam. Kegiatan komunitas ini adalah pemberdayaan masyarakat secara social dan ekonomi serta konvervasi misalnya perkebunan kopi dan kayu di pegunungan. 

Awalnya lahan ini kritis dan rawan, pada tahun 2013 berinisiatif untuk menanam tanaman kopi di banding kayu, karena jika masyarakat menanam kayu setelah dilakukan musim panen kayu maka masyarkat malas menanam kembali. Sedangkan kopi tidak ada penebangan dalam jangka cepat sehingga dapat nilai ekonomis setiap minggunya.

Jenis kopi yang dapat ditanam dilahan ini adalah arabika varietas sigararutang. Jenis kopi arabika ini cocok di selaras alam ini berdasarkan faktor ketinggian. Kopi arabika dapat ditanam 1000 m dpl -- 3000 m dpl , posisi perkebunan kopi ini 1300 m dpl. Jumlah lahan yang ditanam kopi ini seluas 17 Ha dengan 35000 batang tanaman kopi. 

Pada komunitas selaras alam yang mengelola 8 orang baik budidaya maupun produksi. Komunitas selaras alam mendorong masyarakat untuk mencari bibit yang bagus, perawatan, cara panen, dan pengolahan pasca panennya. 

Penanaman kopi dengan jarak tanam kopi arabika 3m x 3m x 3m x 3m sesuai dengan  kemiringan lahan. Pemangkasan tanaman kopi dilakukan jika ketinggian tanaman kopi lebih dari 1,8 m, apabila ketinggian 1,8 meter dapat mudah di jangkau oleh pemanen kopi. Semakin tinggi tanaman kopi buah makin kecil sehingga 8 kg buah kopi jadi 1 kg. 

Dompol pada perkebunan kopi ini hanya 18. Proses penyemprotan gulma tidak dilakukan, Pemupukan menggunakan pupuk kompos dan pupuk kandang, pada perkebunan kopi ini sudah pernah menggunakan pupuk kimia seperti ponska, urea dll tetapi tetap tidak berpengaruh ke produksi kopi karena humus di lahan ini tidak ada sehingga menambah ongkos produksi. Gulma-gulma yang di pangkas dan hasil pemangkasan tanaman kopi dijadikan pupuk untuk kopi.

Panen raya pada bulan maret-april. Pemanenan Jumlah produksi kopi kering 50-60 kg/ minggu. Bentuk kopi seperti logo Mercedes atau dipotong tiga, melakukan petik panen buah merah agar dapat dipanen setiap minggu. 

Jika dipanen semua maka hanya melakukan panen 6 bulan sekali, buah berwarna hijau tidak akan terpakai karena rasanya tidak sesuai dan nilai ekonomis rendah.Kopi arabika kaya akan rasa seperti rasa asam, manis, dan pahit. Pada kopi arabika yang ada di lasi/selaras alam memiliki rasa asam seperti jeruk

Pemasaran kopi langsung ke konsumen atau coffee shop, komunitas selaras alam memutus mata rantai dari petani langsung ke konsumen agar mendapat nilai ekonomis lebih tinggi bagi petani. 

Biaya pengiriman di tanggung oleh konsumen atau coffee shop. Konsumen atau coffee shop dapat complain langsung ke pengelola kopi. Pemasaran kopi sudah sampai jawa, bali, medan, batam dan pekanbaru. Kopi yang dipasarkan dengan jumlah kopi yang disama ratakan agar kebagian semua. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun