Mohon tunggu...
Forando Hotman S
Forando Hotman S Mohon Tunggu... Administrasi - Mencoba membangun harapan

mahasiswa pencari jati diri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Di Balik Makna Sepeda Pemberian Presiden

1 Maret 2018   07:00 Diperbarui: 1 Maret 2018   19:09 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Presiden Republik Indonesia Joko widodo kerap menghadiahkan sepeda kepada masyarakat yang berhasil menjawab pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan orang nomor satu di Republik Indonesia tersebut pun tergolong unik yaitu mengenai seputar wawasan kebangsaan, seperti nama-nama suku, nama-nama pulau, isi Pancasila dan lain sebagainya. Alasan Bapak Prisiden menanyakan mengenai wawasan kebangsaan adalah supaya rakyat Indonesia benar-benar paham bahwa bangsa Indonesia adalah negara plural. 

Akibat aksi unik Presiden Joko Widodo yang selalu memberikan sepeda, membuat masyarakat berbondong-bondong mengajukan diri untuk dapat berdiri bersama presiden di panggung acara, bahkan dari berbagai kegiatan salah satu petani sampai rela ngotot menembus paspamres. Kegiatan saat pemberian sepeda oleh presiden pun selalu menjadi sorotan media. Lantas mengapa presiden selalu memberikan sepeda? dan mengapa sepeda yang diberikan selalu jenis Mountain Bike?

Dikutip dari laman Facebook presiden Joko widodo dalam statusnya mengungkapkan bahwa bersepeda memiliki makna filosofis yang mendalam "bersepeda itu harus mandiri dan bekerja keras. kecepatan, kelajuan, kemajuan dihasilkan dari usaha sendiri dari gerak tubuh sendiri, tanpa mesin atau dorongan tenaga orang lain. 

Seberapa cepat kita ingin sampai ke tujuan tergantung dari seberap keras kita mengayuh. Bersepeda merupakan wujud dari kebersamaan, karena ada koordinasi dan pembagian fungsi dari berbagai anggota tubuh. 

Dengan mengayuh sepeda seluruh anggota badan bergerak dalam harmoni. Dua tungkai kaki mengayuh pedal seirama, mata memandang ke depan, tangan menggenggam kemudi seraya jari waspada menarik tuas rem. Jika jalan menanjak, badan harus sedikit membungkuk dan jika berbelok ke kanan atau ke kiri, tubuh ikut menyelaraskan arah sepeda, titik berat pengendara sepeda selalu ada di tengah-tengah" ucap orang nomor satu di Republik Indonesia tersebut. 

Lagi pula, bersepeda itu sehat, baik buat lingkungan sekitar karena bebas polusi.

Dalam pernyataan Presiden Joko Widodo, beliau ingin mengajak masyarakat supaya lebih giat lagi bekerja untuk kemajuan bangsa, dan harus diseleraskan dengan sikap yang was-was untuk menarik sebuah kesimpulan.

lantas mengapa presiden Joko Widodo selalu memberikan jenis sepeda gunung?

Dari berbagai artikel sepeda gunung biasanya digunakan dalam medan yang berat dengan ciri-ciri ringan, serta kerangka yang kuat yang terbuat dari baja, aluminium bahkan serat karbon, memiliki peredam guncangan (shock breaker)serta memiliki suspensi. 

Dalam pengartian tersebut Pemerintah mengajak setiap lapisan yang mendapat sepeda pemberian presiden atau yang melihat dan mengetahui kabar tersebut agar tidak hanya melihat sepeda tersebut dalam kasat mata yaitu benda namun harus bisa seperti halnya sepeda,  ringan melangkah dalam memajukan negara Indonesia, kuat dalam menghadapi persoalan-persoalan dan harus mampu menjadi peredam suasana saat ibu pertiwi sedang dalam keadaan guncang terutama diguncang oleh isu-isu politik, baik berita hoaks dan lain sebagainya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun