Mohon tunggu...
Aufa Ahdan
Aufa Ahdan Mohon Tunggu... -

I'm loving football and that's all.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Cristiano Ronaldo: Pejuang Kebebasan Tanah Palestina dari Daratan Madeira

11 Juli 2014   00:21 Diperbarui: 4 April 2017   18:12 6760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_333050" align="aligncenter" width="485" caption="lux.iol.pt"][/caption]

Siapa yang tak kenal dengan sosok Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro, atau yang lebih dikenal dengan Cristiano Ronaldo, atau lebih pendek lagi, CR7? Memiliki postur tubuh atletis layaknya robot, kecepatan kaki di atas rata-rata, tendangan knuckle yang eksentrik, dan tak lupa, wajah yang rupawan. Salah satu harian surat kabar Spanyol, Marca, pun mengungkapkan julukan yang disematkan pada Ronaldo oleh teman-teman setimnya di El Real, yaitu La Maquina, yang berarti ‘(si) Mesin.’ Oh ya, jangan tinggalkan faktor Irina Shayk yang mungkin menjadi salah satu pelengkap sempurnanya Ronaldo.

Sepak terjangnya di lapangan hijau sudah tidak diragukan lagi. Berlabelkan titel FIFA Ballon d’Or dua kali tahun 2008 dan 2013, pemain yang tumbuh besar dalam kemiskinan di Madeira tersebut telah mencatatkan berbagai sejarah dan pencapaian yang membuat saya sendiri malas untuk menuliskannya. Keahliannya dalam memaksimalkan semua fitur tubuh dalam mencetak gol: kepala, kaki kanan dan kiri, dada, bahkan (maaf) kemaluannya, membuat dirinya dianggap lebih komplit ketimbang Lionel Messi. Lihatlah golnya ketika masih berseragam Manchester United ke gawang Robert Green pada 2008. He just literally f*cked West Ham, by then.

Saya sendiri bukan merupakan fan United atau pun Real Madrid, terlebih pendukung Portugal. Tetapi, Ronaldo merupakan sosok yang sangat disayangkan untuk tidak disukai, apalagi dibenci. Memang tingkah lakunya di lapangan hijau sering terkesan sombong, tetapi sungguh ia merupakan sosok yang patut untuk diidolakan. Bukan cerita baru bahwa Ronaldo adalah pemain yang sangat filantropis dengan berbagai isu terkait atau pun tidak dengan sepak bola.

Kita, sebagai orang Indonesia, tentu tak lupa dengan kedatangan Ronaldo ke Aceh setelah melihat seorang bocah delapan tahun bernama Martunis yang merupakan korban bencana alam tsunami 2004. Martunis yang terombang-ambing di tengah arus tsunami mengenakan jersey nomor tujuh Portugal yang merupakan trademark dari CR7. Ronaldo pun mengunjungi Aceh, bertemu dengan Martunis, dan menyumbang serta menggalang dana untuk program rehabilitas dan rekonstruksi Aceh. Sungguh mulia.

Adapun, beberapa hari ini, kita dikejutkan oleh tindakan biadab pasukan Israel yang kembali melancarkan serangan ke Jalur Gaza. Melalui operasinya yang disebut Operation Protective Edge, yang bertujuan untuk mencegah Hamas meluncurkan roket-roketnya, Israel justru memicu terciptanya kehancuran dan menewaskan banyak warga Palestina, dimana mayoritasnya adalah anak-anak. Untuk hal ini, saya sangat membenci tindakan barbar militer Israel tersebut.

Namun, saya tidak sendiri. Ronaldo pun telah dikenal sebagai salah seorang pemain yang vokal dalam menentang berbagai agresi militer Israel. Ketika masih berseragam United, Ronaldo pernah tertangkap kamera mengenakan selendang putih-merah atau Keffiyeh, yang melambangkan dukungannya untuk Palestina.

[caption id="attachment_333052" align="aligncenter" width="600" caption="youtube.com"]

14049875192083329902
14049875192083329902
[/caption]



Hal itu kembali ditunjukkannya ketika pertandingan Portugal melawan Israel pada babak kualifikasi Piala Dunia di Tel Aviv. Selepas pertandingan yang berakhir dengan skor 1-1 tersebut, Ronaldo terlihat berjalan lurus meninggalkan lapangan tanpa melakukan tradisi aftermatch,yaitu bertukar jersey, meskipun terlihat salah seorang pemain Israel yang telah menawarkan kostumnya. Diketahui setelah itu, ketika ditanya oleh reporter mengenai alasannya menolak untuk bertukar kostum, Ronaldo menjawab, “I do not exchange my shirt with murderers.

Pada 2012, Ronaldo juga mendonasikan 1.5 juta Euro kepada jutaan anak-anak di Gaza setelah memberikan penghargaan Sepatu Emas (Golden Boot) yang diterimanya kepada Real Madrid Foundation. Sepatu emas tersebut kemudian dilelang dan hasilnya disumbangkan untuk membangun sekolah-sekolah di tanah Palestina. Sebelumnya, Ronaldo juga diketahui menjual sepatu-sepatu olahraganya yang juga dikirimkan untuk masyarakat Gaza, Palestina.

Ronaldo merupakan salah satu pemain bola terhebat, dan sikap filantropi membuatnya jauh lebih hebat. Bersama dengan pemain sepak bola lainnya, seperti Eden Hazard dan Abou Diaby, Ronaldo tergabung dalam penandatangan petisi yang bertujuan untuk menolak penyelanggaraan Piala Eropa U-21 di Israel—yang sayangnya tetap berlangsung tahun lalu.

Jaga-jaga apabila ada yang belum tahu latar belakangnya, Ronaldo lahir dan besar di San Antonio, Pulau Madeira. Ia merupakan anak bungsu dari empat bersaudara dan harus membagi kamar dengan ketiga saudaranya. Ronaldo hidup dalam kondisi kemiskinan yang memprihatinkan. Pada usia 15 tahun, tidak hanya Messi yang mengalami suatu kelainan, Ronaldo juga sempat didiagnosis mengalami tachycardia, suatu kondisi yang mengakibatkan jantungnya berdetak kencang di atas rata-rata normal. Kondisi tersebut mengancam karir sepak bolanya. Ronaldo pun akhirnya menjalani operasi laser atas jantungnya dan dapat kembali bermain.

Pada 2005, pada umur 20 tahun, Ronaldo kehilangan ayahnya yang meninggal akibat ketergantungan terhadap alkohol. Sejak saat itu, Ronaldo bertekad untuk tidak pernah menenggak alkohol. Ia juga tak merokok karena hal itu hanya akan menghambat performanya sebagai pemain sepak bola.

Satu lagi, apa ada yang pernah melihatnya memiliki tato? Kepada media, Ronaldo mengungkapkan alasannya untuk tidak memiliki tato karena ia secara rutin mendonorkan darahnya.

Itulah Ronaldo. Pemain yang sering menangis tiap kali kalah dalam pertandingan. Pemain yang mampu membuat John O’Shea harus diberi masker oksigen karena kewalahan menjaganya ketika masih bermain untuk Sporting Lisbon. Pemain yang dinilai memiliki loncatan lebih tinggi dibanding rata-rata pemain NBA. Pemain yang memiliki jiwa filantropi tinggi di luar lapangan dan setia membela kebebasan Tanah Palestina.

Ronaldo sesungguhnya lahir dari keluarga Katolik Roma yang taat. Tetapi, perbedaan latar agama itu tidak menjadikannya buta terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Pelanggaran terhadap hak humanis yang terjadi di Palestina telah membuatnya bergerak untuk berkontribusi secara langsung, baik di dalam maupun luar lapangan.

Itulah Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro. Pejuang kebebasan tanah Palestina dari daratan Madeira.

You just can’t hate him, can you?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun