Mohon tunggu...
Frederica Nancy
Frederica Nancy Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Hi! Salam kenal dari saya yang tengah belajar dan menari dalam dunia komunikasi massa-digital!

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Menjawab Apa Itu Film "Bird Box" dari Berbagai Kacamata

20 Oktober 2020   08:00 Diperbarui: 20 Oktober 2020   12:09 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: tangkapan layar pribadi
Sumber: tangkapan layar pribadi
Kacamata Genre

Netflix dalam laman resminya menyebut delapan genre untuk film Bird Box. Hal itu menunjukkan adanya tumpang tindih genre dalam sebuah film (Reich, 2017). Di antara kategori yang beragam itu, Bird Box termasuk ke dalam genre sci-fi.

Dari sisi cerita, genre ini menunjukkan dunia fiksi yang berurusan dengan dampak aktual atau imajiner sains bagi masyarakat (The Merriam-Webster Dictionary dalam Reich, 2017). 

Bird Box menggambarkan serangan dan teror makhluk asing yang mengancam eksistensi umat manusia. Meski belum tentu masuk akal secara ilmiah, selama unsur imajiner film cukup familiar bagi penonton, ia masih dapat dikategorikan sci-fi (Cateridge, 2015). Film Bird Box menyajikan prediksi fenomena di masa depan dengan unsur post-apocalyptic-nya.

“…tackle a growing cultural awareness that humanity is stumbling, deaf and blind, toward a global climate collapse that many of us feel completely out of our depth to handle.”—Romano (Vox, 2019).

Hal ini yang sejalan dengan tujuan konsep sci-fi menurut James Cateridge dalam bukunya Film Studies for Dummies (2015) yakni, “to satisfy human curiosity about the world and people themselves.” Selanjutnya, ada tiga poin dalam Bird Box, yang menurut filmsite.org berperan menunjang karakteristik film bergenre sci-fi. Film ini dilengkapi unsur penjahat bayangan, makhluk dengan kekuatan yang tidak diketahui asal usulnya, hingga menampilkan dystopia yang menakutkan.

Kacamata Paradigma

Dalam cara pandang film Bird Box, para pemain mengedepankan penggunaan panca indera mereka saat dihadapkan pada suatu kejadian. Segala bentuk upaya Malorie untuk bertahan hidup dari kejaran makhluk asing didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan yang ia miliki sebelumnya.

Malorie selalu menjaga dan membawa tiga burung yang ia peroleh dari sebuah toko. Hal itu ia lakukan setelah mengamati kemampuan para burung mendeteksi kedatangan makhluk asing tersebut.

Sejak seluruh tokoh manusia tahu bahwa dengan melihat makhluk asing itu mereka akan “tersihir” untuk bunuh diri, siapa pun yang ingin selamat wajib menutup mata mereka dengan cara apapun. 

Malorie belajar menggunakan pengalaman inderawinya untuk memperoleh pengetahuan saat harus beraktivitas di luar ruangan. Ia dan “keluarganya” belajar mengenal jarak sumber bunyi dan menggunakan “tali” sebagai penghubung antar lokasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun