Situs ini menggunakan tuntutan publik untuk suatu konektivitas.Â
Caranya ialah menyediakan platform diskusi konten apapun yang ada di internet. Situs ini membantu publik yang ingin berhubungan dengan orang lain dalam tingkatan global tanpa batas. Perannya adalah sebagai sarana bercerita, bertukar ide, dan sebagainya. Situs ini biasanya memilih tema-tema spesifik, seperti Independent Media Centers yang membahas isu anti globalisasi berskala dunia, atau Slashdot dengan berita-berita komputernya.
Setelah memahami definisi dan jenis jurnalisme online, sekarang kita lanjut memahami saudara kembarnya, yakni si jurnalisme multimedia.
Lalu pertanyaan yang muncul ialah, "Banyak media yang seperti apa?"
Maksudnya ialah ada kombinasi teks, foto, audio, video, grafik, dan interaktivitas yang disajikan di situs Web dan hadir dalam format non-linier.
Tujuannya untuk menyajikan cerita dengan cara yang informatif sekaligus menarik. Akan tetapi, perlu diingat bahwa banyaknya media yang hadir bukan untuk mengulangi informasi tetapi saling melengkapi.
Deuze mendefinisikan jurnalisme ini dalam dua cara:
- Sebagai presentasi paket berita dengan dua atau lebih format media, seperti kata-kata lisan, tulisan, gambar diam atau bergerak, musik, animasi grafis, hingga elemen interaktif dan hipertekstual;
- Sebagai presentasi berita dengan integrasi beragam media (tidak selalu simultan), misalnya website, email, SMS, MMS, radio, teleteks, koran, majalah cetak.
"Multimedia journalists are storytellers who work across many dimensions... they tell their stories through some combination of text, images, sound, video and graphics... You'll dive into video editing, art software, web design, film production and audio engineering."---Elmhurst University.
Sesudah memahami perbedaan keduanya, Anda akan saya ajak untuk melihat peran dan dampak hadirnya kedua saudara kembar ini bagi masyarakat.