Dengan demikian, infografis yang ada telah memenuhi kualifikasi menurut Tufte, seperti representasi data yang banyak dalam ruang yang terbatas, mengungkap data dari level umum maupun khusus, hingga melayani tujuan deskripsi jenis buku yang dibaca di Amerika Serikat.
[caption caption="Tabel data dari Pew Resarch Center."]
Kelebihan yang lain adalah maksimalisasi penggunaan warna yang terbatas pada infografis namun masih mampu mengungkap data dengan jelas. Dengan ruang yang terbatas pun data yang awalnya hanya berupa angka kini dapat dilihat dan dicerna dengan mudah. Hasil riset Pew Research Center yang berupa pesan verbal juga ditambahi dengan keterangan dari The New York Times tentang alasan mengapa buku cetak masih bertahan, yaitu karena banyak orang yang masih menikmati buku secara fisik.
Dalam berita, aktualitas atau waktu munculnya berita memegang peranan penting. Dalam hal ini, infografis yang dikaji pun termasuk merupakan hasil dari riset yang masih cukup “segar”, mengingat survei dilakukan pada tanggal 17 Maret hingga 12 April 2015. Hasil survei dipublikasi di Amerika pada tanggal 19 Oktober 2015 dan dijadikan infografis di Koran Tempo pada 23 Oktober 2015. Hal ini juga merupakan salah satu dari keunggulan infografis yang dikaji.
Kekurangan dari infografis ini adalah limitasi warna yang tidak bisa dihindari karena pengaturan atau setting. Halaman kedua Koran Tempo memang berwarna monokrom, tidak full color seperti pada halaman pertama. Kekurangan yang lain yang tidak dapat dihindari karena sempitnya ruang adalah hilangnya informasi-informasi pendukung yang tidak kalah relevannya. Misal, bagaimana orang dengan pendidikan dan penghasilan yang lebih tinggi membaca lebih banyak buku dibanding mereka yang tidak. Lokasi tempat tinggal seperti urban, suburban, dan rural pun memiliki dampak pada tingkat membaca dan bisa menjadi relevan untuk pembaca Indonesia sekalipun.
Kesimpulannya, infografis yang dikaji telah memenuhi beberapa “syarat” grafis statistik yang baik menurut Tufte, seperti merepresentasikan banyak nomor atau ukuran pada ruang terbatas, mengungkapkan data umum (jumlah pembaca) maupun data yang khusus (jenis bacaan, tipe pembaca, usia pembaca), hingga melayani tujuan deskripsi. Dengan kelebihan yang lebih banyak dibanding kelemahannya, infogafis ini sudah mampu memecahkan masalah konversi data verbal menjadi data visual dengan cukup baik dalam keterbatasan ruang maupun elemen warna.
Penulis adalah Mahasiswa S1 Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) ISI Yogyakarta. Tulisan dibuat dalam rangka memenuhi tugas pribadi Mata Kuliah Kritik DKV yang diampu oleh Pak Sumbo Tinarbuko.
Daftar Pustaka
Rainie, Lee dan Perrin, Andrew, 2015, “Slightly fewer Americans are reading print books, new survey finds”, dipublikasikan tanggal 19 Oktober, diakses hari Minggu, 1 November 2015, pukul 12.02 WIB, http://www.pewresearch.org/fact-tank/2015/10/19/slightly-fewer-americans-are-reading-print-books-new-survey-finds/
Tufte, Edward Rolf , 2001, The Visual Display of Quantitative Information: Second Edition, Connecticut: Graphic Press LLC.