Mohon tunggu...
Florensius Marsudi
Florensius Marsudi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Penyuka humaniora - perenda kata.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sambal Terasi 1, "Hemat, Hampir Sekarat"

25 April 2011   05:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:25 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hari Ahad/Minggu sore, daku libur 'ngojek'.  Menurut Kondo Langit,  juragan spiritual tentang "penderitaan", hari tersebut untuk istirahat total; kecuali untuk buka Kompasiana. Yang satu ini kagak boleh istirahat (udah dapet horor .....) wakakakkkk.

"Mas, mau makan apa?"

"Ah, pingin makan nasi, plus rebusan sawi pahit, plus sambal terasi".

"Udah itu saja?"

"Ya....., memangnya kenapa? Kita 'kan meniru Presiden. Beliau prihatin makan nasi aking. Kita dah lumayan makan nasi putih, plus sawi pahit, plus sambal terasi".

"OK-lah klo gitu".

Sangat lahap aku makan sore itu. Maklum, nggak biasa makan dengan sambal terasi (karena nggak ada) .  Bahkan aku tambah nasi saat itu.  Uenak tenan....asli enak tenan.

Entah mengapa, satu jam setelah makan (saat itu, kurang lebih jam 19-an malam), perutku 'melintir', suakit nian.  Lebih tragis, pada saat yang bersamaan, aku  seperti "seterikaan", kulu-kilir ke toilet. Kulu-kilirnya nggak banyak, cuma sekitar enam kali........... Badan keringat dingin, dan gemetaran.

Ujung-ujungnya, daku ke rumah sakit.

----------------------------------------------------------
"maunya hemat, eh....hampir sekarat "

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun