Mohon tunggu...
Florensius Marsudi
Florensius Marsudi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Penyuka humaniora - perenda kata.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Khotbah Kutang"

2 Juli 2011   17:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:59 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13096265392019780711

[caption id="attachment_117657" align="alignleft" width="300" caption="pengkhotbah..... (gbr. dari Google)"][/caption] Menggelegar, berbusa-busa bahkan air liurnya sampai beberapa kali muncrat. Begitulah yang kulihat pada diri Pengkhotbah itu. Mungkin karena ia masih muda. Mungkin karena ia baru selesai studi (menyelesaikan S...S....dan S...yang kesekian kalinya), hingga lupa, bahwa ia berbicara harus membumi. Membumi, bahwa kata-kata yang keluar dari  mulut;   mestinya yang sederhana, tepat dan yang mudah dimengerti. Apalagi untuk kami yang wong ndeso ini. ".....saudara-saudari yang terkasih, jika Allah mempunyai kehendak, semuanya bisa mendadak. Penghendakannya itu bisa simultan, bisa konstan....namun tak arogan". Sepotong kalimat kudengar jelas....las. Entah mengapa .....nyut....nyut ... kepalaku.... "Mas Marsudi....".  Aku menoleh. Ternyata yang menyapa mbah Trimo, tetanggaku yang  kurang dapat mendengar dengan baik (kurang pendengaran). "Ya Mbah...".  Jawabku. "Itu yang khotbah saru...jorok ya, nggak pantas". "Lo, ada apa to Mbah?" "Mosok, khotbah kok nggak jelas, apalagi ngrembuk - membahas - kutang (BH). Duh....tambah nyut-nyutan  kepalaku......???? -------------------------------------------- Pasti berbeda arti, antara konstan dan kutang.....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun