Mohon tunggu...
Florensius Marsudi
Florensius Marsudi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Penyuka humaniora - perenda kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pelan Pelan Kita Mikir (2 Kali)

25 Juli 2021   21:27 Diperbarui: 25 Juli 2021   22:14 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Marilah kita mikir
Tentang hidup diri dan orang lain
Ketika Presiden memperpanjang PPKM
Tak hendak menyanggah, pun menelaah

Ketika kita diajak mikir kencang susah
Maunya memburu nafsu amarah
Hingga membangkitkan demo menggundah resah
Menggunakan media mencerca para pemutus masalah

Mari: Pelan Pelan Kita Mikir, hargai pemikir
Andai budi nggak terisi barang basi
Menganggap masalah hanya "lahan basah"
Lahan basah mempermudah menuding salah!

Rakyat sedang bangkit dari menjerit
Andai hatimu nggak bisa memberi
Luangkan waktu ulurkan tangan berbakti
Bukan malah menyalahkan bin mencaci

Mikirlah dunia tak sebatas rentet kata-kata
Kata indah memesona tak ada makna
Ditebar pecundang buta fakta
Bahwa pandemi hanya kiasan belaka

Pelan Pelanlah Kita Mikir
Bila budi tak sanggup diajak berlari
Minimal kendalikanlah mulut - mulut pongahmu
Yang hanya bisa mendengki para pemimpinku kini

O...manusia renta pikir, renta usia
Takkah kau malu dengan martabatmu
Putih rambutmu seharusnya seputih hatimu
Mari ikut kerja tak guna mengeluh saja

dan Pelan Pelan Kamu (harus) Mikir

pojok parkiran, p.25, 25 juli 21, pukul 21.25

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun