Aku sebenarnya sudah bosan
Bertekun harap dalam sabar
Tapi keluh kesah itu tetap kerasan
Membentang seluas tangkupan besar
Andai kata-katamu bagai derit sepeda
Tak bermakna bila tak dikayuh mesra
Tak ada tanjakan menguras tenaga
Tak ada turunan menerabas angin semata
Aku menyergap harap
Kala senja bertabur derai air mata
Pupus sudah maklumat kata meratap-ratap
Yang ada hanyalah realita
Bahwa hidup harus dijalani
Walaupun hanya sekedar menunggu mati
Tapi harap selalu perlu disergap
Agar tak lena dalam mimpi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!