Mohon tunggu...
Florensius Marsudi
Florensius Marsudi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Penyuka humaniora - perenda kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kacang Lupa Kulit

5 November 2017   23:45 Diperbarui: 6 November 2017   00:02 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat bibir mulai berteriak...
"Penjarakan dia, penjarakan dia"
Dia hanya tersenyum, tak mengambil duka
Bahkan tersakiti pun tidak!

Babak baru mulai merangkak...
Sang jago naik panggung, berontak!
Menang melibas yang tak diuntung
Dan menanglah dengan kata berdengung

Sekian waktu telah berlalu
Belum genap sewindu mimpi bulan madu
Sang pembantu minta jatah kursi beledu*)
Sang pahlawan dicubit "kacang lupa kulit"

Cubitan sayang mengandung undangan
"kenang kami, bak kapal berlabuh tanpa tali"
Sentimen rasa yang membuncah di kancah kuasa
Meneteskan tuna percaya manusia peka!

-----------------
*)kain yang memiliki permukaan yang tebal, berbulu halus pada bagian depan dan rata pada bagian belakang, lembut, berkilat, sering dibuat kopiah atau baju kebesaran

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun