Sudah hampir tiga minggu saya tidak memegang HP. Andai mengaktifkan HP, paling saya hanya melihat email yang saya terima, melihat beberapa teman yang menyapa, teman yang chating....dan seterusnya.
Suatu kali ada seseorang mensapri (menulis pesan pribadi). Isi "sapri" tersebut, Â bahwa saya ini lelaki yang sombong, nggak aktifin HP, kempret...sampai di-jancuk-jancukkan sekalian. Saya hanya tertawa....:)
Dalam hati saya cuma membatin, HP RAM 3 GB, ROM 32 yang saya miliki tersebut hanya sekedar sarana hidup. Sarana bergaul dengan sahabat, rekan sejawat. HP itu "sahabat" untuk menyapa teman pendidik dan pengajar  di beberapa kota.  Masalah mulai timbul dengan HP saya, ketika sinyal mulai "nyenin - kemis", sinyal mulai "mendlap-mendlip", mungkin benar kelakar beberapa teman, "Mas Flo, kalau beli HP, sekalian beli sinyalnya...."Â
Lebih parah lagi ketika pulsa habis, mungkin menangis. Wakakakak...:)
Saya menggunakan HP hanya sesuai kebutuhan, apalagi saya ini "wong ndeso". Saya tinggal di desa, yang kekerabatannya masih baik. Persaudaraan masih terjaga. Tetangga saya nggak perlu "sapri"-pesan pribadi via HP, cukup disapa secara pribadi, diajak bicara, dikunjungi....mereka lebih senang.Â
Jadi bagaimana dengan Anda, mau matikan HP dan mulai menyapa? Ha...ha...ha...jangan bro, sis. Nanti Anda bisa jadi mengalami apa yang saya alami, dijancuk-jancukkan...wakakakak...:)