Mohon tunggu...
Florensius Marsudi
Florensius Marsudi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Penyuka humaniora - perenda kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selebar Kertas

31 Januari 2017   20:55 Diperbarui: 31 Januari 2017   21:37 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semburat pagi mengusik mimpi
Terasa terang menusuk kulit
Aku menangkap makhluk sang khalik
Yang dikeroyok manusia  mendelik

Hidup bagai selebar kertas
Ditulis berujung sambung
Tak cukup selembar terpapar
Baris berikut dunia 'kan limbung

Makhluk sang khalik tak terusik
Jabatan atau lembaran rupiah
Semua dianggap sia-sia belaka
Demi martabat manusia, merata

Selebar kertas itu ceritamu
Tuntutan hidup atau nafsu murkamu
Aku TAK TAHU dunia dibalik baju...
Satu yang pasti: kau kertas bernafsu!

Andai kertas-kertas itu bicara
Ia kan menggores setiap cerita
Manusia berraut selimut durja
Sambil mengumbar syahwat di depan wanita

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun