Mohon tunggu...
FK HAQNI
FK HAQNI Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa undip

mahasiswa undip

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sampah Berceceran dan Bau? Mahasiswa KKN TIM II Undip Punya Cara Jitu Mengatasinya dengan "TOMPI"

5 Agustus 2021   18:22 Diperbarui: 5 Agustus 2021   18:32 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampah Berserakan dan Bergantungan di Pohon, Pagar dan Tembok (dokpri)

Kab Minahasa Utara (30/7) – Kegiatan KKN yang sudah berlangsung selama hampir 4 minggu lamanya semenjak upacara penerjunan oleh Rektor UNDIP Bp Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum telah berjalan baik walaupun harus dilaksanakan ditengah pandemi COVID-19. Namun hal tersebut tidak membuat mahasiswa KKN TIM II UNDIP lantas tak bersemangat dalam menjalani kegiatan tersebut. Mahasiswa KKN TIM II UNDIP yang dimana berlokasi di Kabupaten Minahasa Utara tepatnya di Perumahan Telkomas melakukan serangkaian kegiatan baik dalam hal program kerja mengenai COVID-19 maupun dalam hal Sustainable Development Goals (SDGs). SDGs sendiri merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi dan melindungi lingkungan.

Oleh karenanya, mahasiswa dalam hal itu mengamati di lingkungan Perumahan Telkomas dan menemukan bahwasannya masih ada masalah-masalah kecil yang kurang dapat perhatian oleh warga setempat dalam hal penanganan sampah rumah tangga. Banyak ditemukan sampah rumah tangga yang kurang baik dalam penempatan saat akan dibuang, dimana warga seringkali menempatkan sampah rumah tangga dengan menggantungkan di pagar rumah, di pohon-pohon atau hanya diletakkan dibawah sehingga hal tersebut membuat pemandangan yang kurang indah serta bau menyengat yang dikeluarkan oleh sampah tersebut karena telah terkena hujan dan panas. 

Selain itu, penempatan sampah yang kurang baik, membuat sejumlah sampah rumah tangga yang diletakkan di bawah begitu saja membuat beberapa hewan peliharaan seperti Anjing, Ayam dan Kucing mengubrak-abrik sampah tersebut sehingga membuat sampah berceceran kemana-mana dimana membuat beberapa warga saling menyalahkan satu sama lain.

Dari situlah mahasiswa KKN TIM II UNDIP mempunyai ide untuk mengatasi permasalahan penempatan sampah tersebut dengan mengolah drum besi bekas yang dijadikan tempat sampah. Dari drum besi bekas berukuran 200 L yang didapatkan dari pabrik-pabrik minyak atau furniture yang banyak menggunakan drum sebagai wadah bahan baku maka mahasiswa mengolah dan menyulap drum bekas tersebut menjadi tong sampah dengan cara memotong drum menjadi 2 bagian. Selain itu, ditambahkan pula kaki-kaki dari besi di bawah drum tersebut sebagai peyangga. Kemudian ditambahkan pula penutup tong sampah yang terbuat dari sisi atas drum dan tak lupa dilakukan pengecatan agar terlihat lebih indah dan menarik.

Pembuatan Tong Sampah Besi dari Drum Bekas (Dokpri)
Pembuatan Tong Sampah Besi dari Drum Bekas (Dokpri)
Dengan hadirnya tong sampah besi (TOMPI) ini di lingkungan Perumahan Telkomas, memberikan dampak positif terhadap lingkungan disekitar agar penempatan pembuangan sampah lebih teratur dan tertata, serta lingkungan terhindar dari penyakit akibat sampah yang dibiarkan terkena hujan yang membuat pertumbuhan kuman disampah tersebut, pun dengan keindahan perumahan yang semakin enak dipandang.

Mengedukasi dan Sosialisasi kepada Salah Satu Warga di Perumahan Telkomas (dokpri)
Mengedukasi dan Sosialisasi kepada Salah Satu Warga di Perumahan Telkomas (dokpri)

Penulis : Firdaus Kurniawan Haqni 

Dosen Pembimbing : Rabith Jihan Amaruli, S.S., M.Hum.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun