Mohon tunggu...
Fiyana Rosalin
Fiyana Rosalin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tips Menghadapi Siswa yang Nakal

16 Juni 2017   23:44 Diperbarui: 17 Juni 2017   00:06 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Tips Menghadapi Siswa "Nakal"

Sebenarnya apakah benar ada anak diberi label "nakal"? Penulis sendiri tidak setuju jika ada siswa yang diberi label "nakal". Apalagi tidak sedikit guru yang memberi label "nakal" jika dia merasa tidak sanggup mengendalikan siswanya. Menurut saya tidak ada siswa yang "nakal" melainkan siswa yang krisis identitas. Perubahan biologis dan sosiologis  pada diri setiap individu memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan siswa terjadi karena siswa gagal mencapai integrasi kedua.

Beberapa tips dibawah ini dapat kita coba untuk mengatasi siswa yang "nakal": 

1. Berdo'alah untuk anak tersebut, ucapkan namanya disetiap do'a. Berharaplah apa yang kita minta dikabulkan oleh Allah dan di saat kita menghadapi siswa tersebut, kita diberi kesabaran. Yakinlah bahwa dia akan berubah, karena disetiap keyakinan adalah do'a. Dia pasti berubah entah esok, lusa, atau kapanpun.

2. Carilah info lengkap siswa yang dianggap "nakal". Tujuannya agar kita dapat mengetahui latar belakangnya.

3. Hentikan ucapan atau label "nakal" pada siswa tersebut, karena ucapan adalah do'a. Jika kita mengucapkan kata "nakal", maka secara tidak langsung kita telah berdo'a agar dia menjadi "nakal". Berbicaralah yang baik-baik untuknya, walau bagaimanapun perbuatan dan perkataanya.

4. Panggilah dia ke ruang BK, ajak dia untuk berbicara empat mata dari hati ke hati. Tanyakan kepada siswa tersebut tentang harapannya, permasalahannya, atau sebab dia berbuat "nakal". Dengan ini kita jadi lebih tau tentang dirinya dan permasalahan apa yang sedang dia hadapi, setelah itu berilah dia solusi, motivasi, dan arahan.

5. Latihlah dia dengan rasa tanggung jawab. Hal ini dapat dilakukan dengan kita memberikan dia kepercayaan. Contohnya, menjadikan dia muadzin, mengumpulkan kas kelas, membantu merekap buku tabungan, atau melibatkan dia dalam kegiatan OSIS (walaupun dia bukan pengurus OSIS). Hal ini akan membuat dia merasa dibutuhkan dan diperhatikan, tujuan akhirnya yaitu agar dia tau hak dan kewajibannya/tanggung jawabnya sebagai siswa.

6. Apabila siswa tersebut berbuat "nakal", tegurlah secara pelan-pelan dan jangan di bentak atau dimarahi. Karena siswa tipe seperti ini tidak akan berubah jika dimarahi. Mereka butuh di dekati, diperhatikan, diajak berdiskusi, dan berilah dia motivasi agar dia berubah lebih baik.

7. Apabila siswa tersebut masih berbuat "nakal", jangan berikan hukuman fisik, seperti push-up, sit-up, dan jalan jongkok. Karena hal ini justru akan membuat dia merasa dendam dan mempunyai jiwa melawan/membangkang. Tapi berilah dia hukuman seperti sholat sunnah atau membaca al-qur'an.

8. Buatlah perjanjian pada siswa tersebut jika berbuat "nakal" dan konsekuensi apa yang harus dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun