Mohon tunggu...
Sigit Santoso
Sigit Santoso Mohon Tunggu... Administrasi - Peduli bangsa itu wajib

fair play, suka belajar dan berbagi pengalaman http://fixshine.wordpress.com https://www.facebook.com/coretansigit/

Selanjutnya

Tutup

Healthy

BPJS Melayani, Agar Rakyat Sehat Negara Kuat

22 Desember 2018   23:51 Diperbarui: 23 Desember 2018   00:01 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
BPJS Kesehatan tak bisa sendiri menanggung beban kesehatan masyarakat (sumber gambar : detik.com)

Kalau ada yang bilang jangan sampai sakit karena obatnya itu mahal mungkin itu masa lalu. Masa dimana pengobatan berkualitas hanya di Rumah Sakit Swasta nan mahal. Namun sekarang BPJS menjadi kartu truf untuk meredakan kekhawatiran masyarakat akan masalah kesehatan. Karena, tinggal tunjukkan kartu, hanya butuh sabar mengantri semua akan terlayani.

Teman baik saya, pernah bilang 

"..Wah kalau ga ada BPJS, biaya cuci darah ibuku bisa bikin jual rumah nih". 

Dari testimoni itu saja sudah membuktikan bahwa BPJS itu vital. Oleh karena itu wajar jika banyak yang berduyun-duyun berobat. Selanjutnya, ketersediaan tenaga kesehatan yang melayani berbanding jumlah pasien ini menjadi masalah selanjutnya. Sehingga, tata kelolanya menjadi kunci.

Maka dikenallah, sistem rujukan berjenjang. Dimulai dari Faskes I sampai III. Tipe rumah sakit yang menerima rujukan pun dikategorikan dari tipe C hingga A. Semuanya demi menjaga kualitas, bukan sekedar pilih-pilih. Kecuali anda mau membayar sendiri, ikuti prosedurnya.

Yang penting adalah, jangan tunggu parah untuk berobat. Karena suka tidak suka sistem rujukan berjenjang perlu waktu layanan. Belum lagi obat-obatannya pada jenis-jenis kasus kesehatan tertentu stocknya terbatas. Sehingga pada kondisi darurat, seringkali berhadapan dengan dilema waktu tunggu dan penanganan cepat.

Jangan tunggu sakit untuk siapkan berkas. Identitas diri berikut berkas dan foto copynya sudah pasti harus disimpan dalam tempat khusus misal : map, tas, dst. Sehingga pada saat-saat sempit tak kesulitan lagi mengumpulkan berkas.

Di keluarga saya, setiap bulan kontrol ke rumah sakit sudah rutin. Ibu mertua saya, sudah dipasang ring satu pada jantungnya, sehingga kondisi kesehatan beliau setiap bulan harus dicek dokter spesialis jantungnya. Dulu, saya kira pemasangan ring jantung itu agak seram. Ternyata layanannya sama canggihnya dengan pasien non BPJS. Sama-sama menggunakan dengan alat-alat canggih terkomputerisasi juga. Hanya beda di kamar pasien BPJS yang dibedakan ruangannya. Kalau soal lama hari perawatan, siapa sih yang mau lama-lama di rumah sakit ?

Memang, proses surat rujukan yang ada masa kadaluarsanya itu, terkesan membuat ribet. Tapi catatan rekam medisnya lengkap, sehingga dokter mudah menentukan tindakan. Apalagi jika kontrolnya teratur kesehatan pun mudah dijaga dengan memperhatikan petunjuk dari dokter ahlinya.

BPJS defisit sempat menjadi pemberitaan heboh beberapa bulan yang lalu. Bagi saya, sangat naif kalau itu dipolitisasi. Disini yang bermain kan kesadaran. Jelasnya :


1. Kesadaran membayar iuran, bisakah anda ngemplang bayar iuran ? Ya bisa, kalau butuh saja nanti dilunasi. Tapi, anda mungkin tak sadar sudah egois, karena bisa jadi iuran anda menentukan hidup matinya orang lain. Karena sesuai logo BPJS semangat gotongroyonglah disini yang utama. Sangat berbeda dengan jaminan kesehatan non BPJS, yang jelas-jelas memang berprinsip premi yang dibayar menentukan jenis fasilitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun