Mohon tunggu...
Sigit Santoso
Sigit Santoso Mohon Tunggu... Administrasi - Peduli bangsa itu wajib

fair play, suka belajar dan berbagi pengalaman http://fixshine.wordpress.com https://www.facebook.com/coretansigit/

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Ungkap Alasan Penembakan Gedung DPR dari Ahlinya

16 Oktober 2018   04:14 Diperbarui: 16 Oktober 2018   08:35 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Percayakan penyelidikan pada ahlinya dari kepolisian (Lamhot Aritonang/detikcom)

Dua peluru peluru nyasar melabrak 2 ruang di gedung DPR, Senin Sore 15 Oktober 2018. Satu di ruang kerja lantai 16 anggota DPR F-Gerindra Wenny Warouw dan yang lainnya di ruangan anggota F-Golkar Bambang Heri Purnama di lantai 13. Berlokasi di gedung Nusantara I, namun berbeda lantai.

Terorkah ?  Crock Brain yang merepresentasikan cara paling mudah mencari sebab akan menganggapnya demikian. Mudah saja, karena jarang terjadi. Dan ketika terjadi, mengarah ke ruangan pensiunan jenderal dari partai oposan.

Motif menebar ancaman, paling mudah ditimpakan. Namun, setelah pelajaran mahal kasus Ratna Sarumpaet. Masihkah cara berpikiran pendek itu dipakai ?

Gunakanlah cara cerdas dan aman. Tentu serahkan pada ahlinya. Tak mungkin polisi lalu lintas yang dipanggil, tapi para ahli balistik yang akan mengukur. Jenis peluru, sudut tembakan, kemiringan sudut, dan pengakuan saksi berikut tersangka (kalau ada), selalu menjadi hal bisa dipertanggung jawabkan.

Kabarnya seorang penembak asal Tangsel yang sedang berlatih di lapangan tembak PERBAKIN di dekat Gedung DPR sudah diamankan. Apakah dia pelakunya ? Sabar semua melalui proses. Polisi akan selalu mengejar point ke point sesuai prosedurnya.

Sembari menunggu prosesnya, syukuri dulu tidak ada korban jiwa. Meski ada kaca tertembus, dua orang nyaris diterjang peluru "nyasar". Dan jangan buru-buru menggoreng berita.  Percayakan pada ahlinya pada prosedur teknis yang sedang dikerjakan Polisi.

Belajar dari "grusa-grusu"-nya Prabowo dan teamnya yang bahkan diakuinya sendiri, kontraproduktif jika fakta-fakta berbalik cepat tak mendukung apa yang disangka. 

Biarkan yang ahlinya mengumumkan dahulu, baru dukung penegakannya. Bukan sebaliknya, menggoreng dahulu sebagai amunisi pertarungan politik. Jika tergelincir, seperti pepatah sekali lancung ke ujian seumur hidup orang tak percaya.

Gedung DPR adalah wadah perwakilan demokrasi rakyat. Jika dinamikanya kadang membuat muak. Maka, kedewasaan cara berpikirlah yang akan mengatasinya. Karena, semua juga berasal dari rakyat. Apa untungnya, kalau begitu mengirim peluru ke salah satu ruangan gedung DPR ?

Bisa jadi rumit sekali, bisa jadi sangat mudah karena kecerobohan menembak. Yang pasti jika ada teror, pasti ada pesan yang akan clear disampaikan. 

Siapapun itu, mengaku dan jujur kepada polisi siapa yang mendapatkan ancaman. Jangan buru-buru memberikan kepesimisan bahwa Polisi akan bertindak tak profesional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun