Mohon tunggu...
Fitriyani Sinaga
Fitriyani Sinaga Mohon Tunggu... Jurnalis - PEMBELAJAR | Menulis bila Senggang | Pendaki Gunung | Ruanghutani.blogspot

Ketik saja nama lengkapku di Google, daripada kamu kepo lewat rubrik ini karena akun Kompasianaku banyak, bukan hanya ini. Hello, mari berbagi Informasi tentang Sosial, Kultur budaya, Hutan dan Lingkungan hidup. Saya Naga, seorang pembelajar yang menyenangi membaca dan menulis Jurnal ilmiah. Acap kali juga ngopi dengan penjaga toilet, satpam dan tukang parkir di pinggiran jalan . Kadang mendaki gunung dan memancing ikan dilaut. Masa kecilku Sering nongkrong di sawah bersama petani dan mengembala kerbau di Ladang. saya juga kadang senggang di ForesterAct.com| www.Kesah.id | Mongabay.id |www.Fkkm.org| CSF.or.id | Spotify.Ngaji budaya&Hamparan kata Fitriyani Sinaga| Kompas.id Fitriyani Sinaga| Times Indonesia.Fitriyani Sinaga| BorneoCorner.com| Kompasiana.Fitriyani Sinaga| Forest Space| Ruanghutani.blogspot.com| Kumparan.Fitriyani Sinaga | Youtobe Fitriyani Sinaga | Youtobe Borneocorner Creatif | Weibo akun.Nagaf3 | Bila sedih kadang berPuisi dan menulis cerpen untuk dimemgobati luka | YUK BERTEMU, LEBIH ASIK

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dark Joks & Deep Tiap Pagi : Ortuku Hanya Pemakaman

18 Maret 2021   14:40 Diperbarui: 25 Maret 2021   00:24 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Unsplash.com oleh Daniel Jansen

" Duh kehabisan bensin, gak ada orang lewat lagi" keluh Dragon. 

" harus dorong motor sendiri, jalannya terjal dan mendaki pulak" tambahnya kesal.

Baginya lokasi dan lingkungan baru selalu membawa dampak holistik yang bekecamuk dihati. Kadang terisak, sesak, acapkali terusap, keseringan kusenyumi.

Tampaknya telah beberapa hari ini dia  tiap pagi siang dan sore menuju sebuah gundukan tanah ukuran 1x2 meter yang merukan rumah baru persinggahan malaikatnya. Tempat itu sepi dari  pemukiman manusia. Hanya ada suara kicauan burung dan pohon beringin. 

Melihat sekeliling dan bergumam "Yah? Langkah Kakiku ternyata udah sampai sejauh ini, Ayah kalah jauh yang betah bersandar ditanah berselimut dingin ditemani Cacing doank. Gak da niatan Ngobatin luka telapak kakiku?". Teriak Dragon sembari menuturkan.

"Mak, nafasmu kuat banget sampai kedengaran ke Ufuk timur, gak lelah apa pencitraan seorang ibu dibalut kain putih, pasti sekarang tanah ini udah nyentuh kukumu, tapi nyatanya tetap aja dirimu tiada peduli denganku?" Tambahnya.


 Ternyata lingkunganku sekarang berada di sekitar pemakaman.

"Holistiknya hidupmu  sangat Deep dan Dark, Gon. besok Ganti Mode On Thrill lagi yah".  Ucap helmku berlabel SNI pada Stiker bergambar Dragon.

Segerombolan cacing menyela, "sudah 16 tahun kami bernaung di tengkorak rasa kayu ini, duh sungguh menenangkan loh Dragon".

Kepalaku muter, Ternyata tulang pelipis Ayahku sudah mereka anggab Rumah tempat  berpulang. Ini malah lebih dari  DarkJoks yang Nuansa Deep. Ini Joksku tiap pagi dalam 10 tahun terakhir, yang sering kugumamkan sendiri sembari senyum tiap perjalanan berangkat sekolah, Kuliah dan Kerja.

Pada pertengahan masa, kita akan mengerti bahwa Allah menguatkan batin, Mental dan Fisik untuk tujuan amanah yang kita emban, ntah itu menjadi tumpuan, ataupun Genggaman. Pada Akhirnya kita akan tau, bahwa ternyata yang paling menyakitkan bukanlah kehilangan melainkan Penyesalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun