Mohon tunggu...
Fitriyani
Fitriyani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Jurnalisme di Tengah Perkembangan Media Online

18 Juli 2018   20:08 Diperbarui: 18 Juli 2018   20:11 3984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Jurnalis, Jurnalistik, Jurnalisme

Jurnalis atau wartawan merupakan profesi dimana seseorang melaporkan berita kepada khalayak melalui media massa  baik itu media cetak, televisi, radio maupun online. 

Jurnalis tidak akan pernah lepas dengan kegiatan jurnalistiknya. Jurnalistik sendiri secara harfiah artinya kewartawanan atau  kepenulisan menjerumus pada suatu yang berkaitan dengan jurnalis. Kata dasaranya jurnal yang artinya laporan atau catatan, atau jour dalam Bahasa Perancis yang berarti hari. Asal muasalnya dari Bahasa Yunani kuno de jour yang berarti hari, yakni kejadian yang terjadi pada hari ini yang di beritakan dalam lembaran cetak.

Secara terminologi jurnalistik merupakan proses mencari, mengumpulkan, menyusun, mengolah/menulis,mengedit, menyajikan dan menyebarluaskan berita kepada khalayakmelalui saluran media massa.

Singkatnya, jurnalistik merupakan kegatan menulis, memberitakan dan menyebar luaskan apa yang di lihat, dengar maupun alami. Namun berbeda ketika itu menjadi sebuah profesi, dimana kita di tuntut untuk benar-benar mengikuti kaidah yang ada. Ada acuan bagi setiap jurnalis di Indonesia dalam melaksanakan tugasnya yaitu kode etik jurnalistik yang di dalamnya memberi arahan bagi para jurnalis agar senantiasa memperhatikan etika-etika yang berlaku dalam menjalankan profesinya. Salah satu contohnya dalam menulis berita misalnya, mereka dituntut harus menulis berita yang jujur, objektif dan di dukung oleh fakta yang kuat.

Jurnalis merupakan corong asprasi dan penggiring opini publik sebagaiamana yang terjadi pada masa penjajahan Belanda. Produk-produk jurnalistik seperti surat kabar Indonesia yang muncul pada masa itu seperti Sedio Tomo di Yogyakarta yang merupakan lanjutan dari harian Budi Utomo dalam tiga edisi, Bahasa Indonesia, Jawa dan Belanda di dirikan pada bulan Juni 1920. Harian Darmo Kondo di Solo dipimpin Oleh Sudaryo Cokrosisworo, serta majalah-majalah mingguan atau berkala yang muncul pula saat itu antara lain Fikiran Rakyat di Bndung yang di pimpin oleh Ir. Soekarno (Daulay,2016 : 3). Produk-produk tersebut menjadi bukti bagaimana peran jurnalis pada masa itu dalam menggiring opini publik.

Sedangkan Jurnalisme sendiri secara Bahasa berasal dari dua kata yaitu "jurnal" dan "isme" yang artinya laporan dan paham. Sedangkan menurut Mc Nair (dalam Santana 2005 : 6) Jurnalisme menjadi penghubung realitas peristiwa dengan fakta tertentu.

Perbedaan antara jurnalistik dan jurnalisme yaitu, jurnalistik mengarah pada teknis, bagaimana seseorang reportase, menulis dan teknik wawancara sedangkan jurnalisme lebih kepada paham dalam jurnalistik itu sendiri misalnya jurnalis berpihak kepada kepentingan publik, berpihak kepada kebenaran dan lain-lain, sebagaimana yang diuangkapkan oleh peneliti media di Remotivi.

Jurnalisme Online 

Jurnalisme di Indonesia terus berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dewasa ini jurnalisme bukan lagi sekedar berita. Namun telah berkembang pada ranah kesenian, hiburan dan kegiatan  politis bahkan jurnalisme mampu menggabunngkannya dalam satu waktu.

Brian Mc Nair dalam bukunya yang berjudul What Is Journalism mengatakan bahwa jurnalisme mempunyai banyak bentuk dan kerap menjadi komoditas tertentu bagi beberapa kalangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun