Mohon tunggu...
Elok Fitriya
Elok Fitriya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Tabligh dalam Berbisnis

21 Oktober 2017   22:30 Diperbarui: 21 Oktober 2017   23:42 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kata Tabligh berasal dari kata kerja (fi'il) balagha > yubalighu yang artinya menyampaikan. Orang yang memiliki sifat tabligh akan menyampaikan dengan benar (berbobot) dan dengan tutur kata yang tepat. Jika merupakan seseorang yang menjadi pemimpin dalam dunia bisnis maka dia harus mampu mengkomunikasikan visi dan misinya dengan benar kepada karyawan maupun kepada patner yang lain.

Jika seorang pemasar maka dia harus menyampaikan keunggulan-keunggulan produknya dengan jujur, tidak harus berbohong dan tidak menipu para pelanggannya. Dia harus menjadi komunikator yang baik dan bisa bicara dengan jujur dan bi Al-Hikmah (bijaksana dan tepat) kepada mitra bisnisnya.

Sebagaimana yang telah dijelakan dalam firman Allah surah "Al-Ahzab ayat 33"

"Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kamu kepada Allah dan dan katakanlah perkataan yang benar (qaulansadidun), nisca ya allah akan memeperbaiki bagimu amal-amalmu, dosamu. Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul-Nya,maka sesunggunya ia telah mendapatkan kemenangan yang besar". (Qs. Al-Ahzab Ayat 33).

Jadi pada ayat di atas dijelaskan bahwasanya kita di anjurkan untuk berbicara atau menyampaikan sesuatu dengan benar dan jujur, agar menjadi sesorang yang dapat dipercaya oleh orang lain, apalagi dalam hal berbisnis sifat jujur dalam menyampaikan sesuatu sangat di perlukan, Alangkah mulianya jika dalam mengelola bisnis kita memiliki pemimpin, karyawan , atau pemasar  yang  bisa di percayaan karena kesalehan dan kejujurannya yang di cintai karna kepribadian dan kecerdasannya , sehingga bisa menjadi panutan bagi siapa saja yang berinteraksi denganya. Kata-katanya selalu menjadi rujukan dan di dengarkan karna mengundang kebenaran dan memiliki makna yang dalam. Antisipasinya jauh kedepan menjangkau masa yang akan dilalui suatu bisnis.

Lebih dari itu, seorang pembisnis islami selain harus memiliki gagasan-gagasan segar, juga harus mampu mengomunikasika ngagasan-gagasannya secara tepat dan mudah di pahai oleh siapapun yang mendengarkan . Dalam bahasa Al-Quran disebut dengan bi al-hikma. Allah Swt. berfirman ''serulah (manusia) kepada jalanTuhanmu dengan  hikma (bi al hikma) dan pelajaran yang baik , bantah mereka dengan cara yang baik, sesungguhnya Tuahnmu yang lebih mengetauhi tentanng siapa yang tersesat dari jalan --Nya dialah yang maha mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk  "(Qs Al --Nahl [16:125]).

 Disini juga tersirat makna bahwa selain harus bi al- hikma dan penyampaian yang baik, seorang pemimpin juga harus mampu berargumentasi, berdialog, dan berdiskusi dengan baik. Karena itu, kami menganggap sifat tabliq ini merupakan salah satu key success factors dalam mengelola bisnis di masa depan. Sifat tabliqh dengan bahasanya yang bi al-hikma, artinya berbicara dengan orang lain dengan sesuatu yang mudah dipahaminya dan diterima oleh akalnya, bukan berbicara sesuatu yang sulit di mengerti. Ali R.A. pernah mengatakan ," Ajaklah manusia berbicara dengan sesuatu yang mereka pahami, dan tinggalkan apa yang ( tidak mereka mengerti) .

Termasuk dalam kategori bi al-hikmah adalah berdiskusi melakukan presentasi bisnis dengan orang lain dengan bahasa yang mudah dimengerti sehingga orang tersebut mudah memahami pesan bisnis yang ingin kita sampaikan. Allah berfirman. "kami tidak mengutus seorang --seorang Rasul pun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya dia dapat member penjelasan dengan terang kepada mereka "(Qs Ibrahim[14];4).

Pengertianya kini bukan sekedar bahwa orang-orang Cina hendaknya diajak bicara dengan bahasa Cina atau orang-orang Rusia harus menggunakan bahasa Rusia, tetapi maksud yang lebih dalam dari pemahamanya kini adalah bahwa orang-orang berpendidikan diajak berbicara dengan  bahasa  yang lebih ilmiah, orang-orang awam dengan bahasa yang lebih sederhana mudah di pahami, serta orang-orang bisnis dengan menggunakan bahasa bisnis.

Kita harus memahami budaya mitra bisnis kita, jika dia orang JawaTimur, pakailah gaya bahasa Timuran , yang terkeaan yang lebih bebas, akrab, tanpa harus menjaga tata karma dan tutur kata yang lembut seperti  ketika ketemirekan bisnis yang berasal dari Jawa Tengah, sekalipun mereka sama-sama orang jawa. Penyampaian  yang  benar telah disesuaikan dengan lawan bicara kita, niscaya akan menambah daya  saing  perusahaan. Kemampuan dalam mengkomunikasikan barang dan membangun relasi bisnis juga sangat diperlukan karena tanpa kemampuan komunikasi sebuah produk dan jasa, maka pedagang tidak mampu menyakinkan pemakai untuk membeli dan memanfaatkan barang yang telah diproduksikan.

Apabila sifat tabligh diterapkan dalam berbisnis, bisa di derivasikan menjadi kemampuan komunikasi dan argumentasi dalam menyampaikan sesuatu. Namun dalam terapannya, menyampaikan bukan berarti asal menyampaikan, namun dikemas dengan cara yang komunikatif dan argumentatif sehingga inti dari pesan yang ingin disampaikan bisa tersampaikan. Apapun yang menjadi keunggulan dan kelemahan produk misalnya, harus disampaikan pada pelanggan atau konsumen. Begitu juga dalam pelaporan dan presentasi, semua dilakukan dengan teknik yang benar-benar bertujuan agar maksud dan tujuan serta segala sesuatu tersampaikan dengan benar, bukan hanya sekedar tersampaikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun