Mohon tunggu...
Nur DianaFitri
Nur DianaFitri Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Nama : Nur Diana Fitri

Don't look at people by the cover

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kejutan

3 Desember 2019   21:41 Diperbarui: 3 Desember 2019   21:39 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tepat jam 05:15 dini hari, ibuku membangunkan dan menyuruhku sholat dan bersiap-siap untuk kesekolah.Dan hari itu juga aku sedang berulang tahun yang ke 17 tahun.Dimana hari itu adalah hari yang paling aku tunggu-tunggu walaupun tidak ada pesta yang mewah dan meriah, tapi biasanya orang tua dan kakakkulah yang memberi sebuah ucapan kepadaku. 

Tapi, kali ini tak seorangpun dari mereka yang memberiku ucapan sama sekali. Sebelum berangkat kesekolah, ibuku menyuruhku sarapan terlebih dahulu, akupun berjalan menuju meja makan untuk sarapan. 

Dan saat itupun, aku berharap dan menunggu sebuah ucapan dari mereka, tapi nyatanya tak seorangpun dari mereka yang memberiku ucapan. Tapi, aku berusaha memberikan sinyal kepada mereka bahwa hari ini adalah hari istimewaku. "kenapa kamu senyam senyum?"Tanya ibuku. "Hm... ibu tidak ingat, ini hari apa?"kataku.  "Hm.... Hari ini hari rabu"jawabnya. Sentak bibirku manyun mendengar jawaban dari ibuku. " emangnya kenapa?" Tanya ibuku. " tidak apa-apa, cumin bertanya" jawabku.

Dengan rasa yang penuh kecewa dan wajah penuh kesal, aku bersalaman dan berpamitan kepada orang tuaku dan berangkat kesekolah. Sesampainya di sekolah, teman-teman terdekatku memberiku sebuah ucapan kepadaku. Rasa kecewaku sedikit hilang karena ucapan dari teman kelasku, tetapi rasa kecewaku masih membendung, karena orng tuaku belum member ucapan sama sekali. Tak lama kemudian bel masuk berbunyi, kamipun mengikuti proses belajar mengajar. Seiring waktu berjalan, bel pulangpun berbunyi, akupun segera pulang kerumah.

Sesampainya dirumah, aku merasa heran karena rumahku nampak sepi. Aku berpikir apakah orang tua dan kakaku keluar. Dengan suasan dan perasaan yang penuh kebingungan, akupun masuk kerumah sambil memberi salam. "Assalamu alaikum...."kataku. aku melirik disekitar ruang tamu, tak seorangpun yang aku lihat. Tak lama kemudian aku mendengar sebuah ledakan yang berasa dari kamarku. Tak berpikir panjang akupun langsung menghampiri suara tersebut, dengan rasa penuh penasaran akupun membuka pintu kamarku, Tiba-tba tepat di depan pintu yang terbuka aku di kejutkan oleh ibu dan kakakku, "surprise" kata mereka kompak.Aku terkejut sekaligus haru.Mereka berdua sambil bernyanyi sambil memegang sebuah kue yang diatasnya terdapat sebuah dua lilin yang menyala. Suasana menjadi haru saat ibuku memberiku ucapan dan harapan kepadaku. Tangisanku menjadi pecah saat memndengar kata-kata dari ibuku. Walaupun hanya perayaan yang sederhana dan tidak ada kago istimewa dihari yang penuh bahagia ini,tapi kejutan dan harapan dari mereka sudah menjadi perayaan dan kado teristimewa buatku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun