Mohon tunggu...
Fitri Nadifah
Fitri Nadifah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bioteknologi untuk Kesejahteraan Manusia

11 Januari 2018   10:47 Diperbarui: 11 Januari 2018   10:49 2073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
mybiologyeducation1st.files.wordpress.com

Bioteknologi dapat diartikan sebagai penggunaan teknologi berdasarkan biologi. Bioteknologi ini telah dikenal oleh umat manusia sejak lebih dari 6000 tahun yang lalu. Manusia telah sejak lama melibatkan mikroorganisme dalam pembuatan pangan seperti keju dan roti (www.bio.org). Dan sebenarnya masyarakat Indonesia juga sudah sejak lama menerapkan bioteknologi. Berbagai makanan dan minuman tradisional dibuat menggunakan proses fermentasi yang menerapkan bioteknologi.

Tempe adalah salah satu produk pangan asli Indonesia dengan bahan baku biji kedelai yang difermentasi dengan bantuan jamur kapang Rhizopus oligosporus. Hasil dari proses fermentasi ini mengakibatkan kandungan nutrisi dalam tempe menjadi berkali lipat. Dari sejumlah hasil penelitian diketahui bahwa setelah fermentasi hari ke lima kandungan polifenol tempe menjadi dua belas kali lipat dibandingkan dengan biji kedelai yang tidak mengalami proses fermentasi. 

Polifenol dikenal sebagai senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan yang dapat mencegah perkembangan kanker dan sejumlah penyakit seperti kardiovaskuler, arteriosklerosis, dan neurodegeneratif. Senyawa lain yang kandungannya menjadi meningkat setelah proses fermentasi adalah isoflavon. Isoflavon diketahui berperan dalam mencegah kanker, hiperkolesterolemia dan osteoporosis (Kuligowski dkk., 2016). Tentu tidak hanya polifenol dan isoflavon yang jumlahnya menjadi meningkat dalam proses pembuatan tempe. Senyawa lain seperti vitamin, protein dan mineral.

Loncatan bioteknologi terjadi setelah ditemukannya struktur tiga dimensi deoxyribo nucleic acid (DNA) atau disebut asam nukleat tahun 1953 oleh ilmuwan Watson dan Crick. Asam nukleat kemudian diketahui berperan penting sebagai penentu pewarisan sifat pada makhluk hidup. Di dalam susunan asam nukleat terdapat kode-kode genetik yang akan diwariskan dari orang tua ke keturunannya.

Para peneliti kemudian bereksperimen dengan mengubah susunan DNA untuk tujuan tertentu seperti pembuatan model baru obat-obatan, vaksin, sel punca (stem cell), dan riset tentang berbagai penyakit degeneratif yang semuanya bertujuan untuk peningkatan taraf kesehatan manusia. Saat ini telah ada lebih dari 250 produk bioteknologi untuk kesehatan dan vaksin untuk sejumlah penyakit, yang sebagian adalah penyakit yang sebelumnya tidak dapat disembuhkan.

Berbagai manfaat bioteknologi tidak hanya kita rasakan dalam bidang kesehatan, namun juga bidang-bidang lain, seperti teknologi yang dapat mengurangi kerusakan lingkungan, mengatasi kelaparan, menggunakan energi bersih, menghemat energi, serta efisiensi dalam industri. Lebih dari 13,3 juta petani di dunia menggunakan bioteknologi pertanian untuk meningkatkan hasil panen, mencegah kerusakan karena hama dan serangga, serta mengurangi dampak lingkungan terhadap pertanian.

Semua manfaat bioteknologi modern ini dapat dirasakan secara luas apabila Pemerintah memberikan dukungan dana terhadap penelitian dan pengembangan bioteknologi. Selain itu, sistem pendidikan yang bermutu juga diperlukan untuk menghasilkan individu-individu yang berkualitas. Namun tidak hanya dibutuhkan dukungan dari Pemerintah, peneliti-peneliti Indonesia juga harus lebih aktif dalam menghasilkan produk bioteknologi yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.  

Sebuah kabar baik di tahun 2017 ini bahwa jumlah publikasi ilmiah internasional Indonesia berada di peringkat tiga di ASEAN, melampaui Thailand. Arti dari peringkat tersebut adalah bahwa telah banyak para peneliti, termasuk peneliti bioteknologi, yang mempublikasikan hasil penelitiannya di tingkat internasional. Untuk tahun selanjutnya, Pemerintah menargetkan publikasi hasil penelitian Indonesia dapat melampaui Singapura yang saat ini berada di peringkat dua.

Bioteknologi memang membawa kita ke kehidupan yang lebih dalam yaitu pada aras molekul. Lantas bagaimana perkembangan dan pemanfaatan bioteknologi di Indonesia tahun 2018 ini? Tentu saja kita berharap mendengar kembali kabar baik kembali dari hasil kerja keras pemerintah dan para peneliti bioteknologi Indonesia.

*Mahasiswa Program Doktoral Fakultas Biologi UGM Yogyakarta

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun