"Terserah kau saja," jawabku kehabisan akal. Kami berbalik menuju rumahku. Ketika aku membuka pintu, seisi rumah berubah menjadi merah. Saat aku menutup mulut dengan kedua tangan, lelaki itu mendorongku untuk melangkah maju.
Bersambung minggu depan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!