Mohon tunggu...
Fitri Manalu
Fitri Manalu Mohon Tunggu... Lainnya - Best Fiction (2016)

#catatankecil

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menatap Masa Depan Pariwisata Samosir Pasca Pencanangan DSP Toba

23 September 2021   20:17 Diperbarui: 23 September 2021   20:20 985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Danau Toba dari Perbukitan (Heritage of Toba) Sumber: dokpri

Hampir setiap desa di Samosir memiliki cerita rakyat yang diwariskan secara turun-temurun. Beberapa di antaranya lahir menjadi destinasi wisata budaya yang populer di kalangan wisatawan, seperti Huta Siallagan di Desa Ambarita, makam Raja Sidabutar di Desa Tomok, Aek Sipitu Dai di Desa Sipitudai, Hariara Maranak di Desa Urat II, dan Pantai Batu Hoda di Desa Cinta Dame.

Ilustrasi: Hariara Maranak di Desa Urat II (Heritage of Toba) Sumber: dokpri
Ilustrasi: Hariara Maranak di Desa Urat II (Heritage of Toba) Sumber: dokpri

Para perajin yang menggantungkan hidup dari keterampilan mengukir kayu di pusat sentra ukiran kayu di Kecamatan Simanindo perlu mendapatkan perhatian. Hingga saat ini, ukiran kayu seperti alat musik tradisional, miniatur rumah batak, dan replika tongkat Tunggal Panaluan, masih diminati dan menjadi sumber pendapatan masyarakat.

Sentra tenun ulos di Desa Lumban Suhi-suhi Toruan menjadi primadona bagi wisatawan yang ingin melihat langsung cara menenun ulos, kain tenun tradisional khas Batak. 

Kaum perempuan di sini telah menenun sejak muda. Perbedaan ulos dapat dilihat dari motifnya, misalnya Bintang Maratur, Ragi Hotang, Mangiring, dan lain-lain. Fungsi ulos juga berbeda-beda, baik dalam acara adat kelahiran, pernikahan, kematian, dan lainnya.

Ketersediaan dan harga bahan baku menjadi mutlak untuk mendukung keberlanjutan ukiran kayu dan tenun ulos. Harga yang terjangkau akan memengaruhi minat wisatawan. 

Inovasi perlu dilakukan agar kerajinan khas ini semakin memiliki daya saing. Perlu dibangun museum khusus, baik tenun ulos maupun ukiran kayu agar wisatawan lebih memahami sejarah tenun ulos dan ukiran kayu.

Ilustrasi: Perajin Ukiran Kayu Sedang Bekerja (Heritage of Toba) Sumber: dokpri
Ilustrasi: Perajin Ukiran Kayu Sedang Bekerja (Heritage of Toba) Sumber: dokpri

Penyelenggaraan festival kebudayaan tahunan seperti "Horas Samosir Fiesta" terbukti menarik kunjungan wisatawan. Pemutaran film dokumenter tentang destinasi wisata, kerajinan, kesenian, pakaian adat, dan perkawinan adat penting dilakukan dalam festival ini. Atraksi patung sigale-gale, tari tortor sawan, dan tradisi mangalahat horbo juga masih menjadi magnet dalam festival.

Paket wisata budaya berpotensi untuk menggaet wisatawan. Paket ini dapat dipadukan dengan kesempatan menikmati kuliner khas seperti ikan mas naniarsik, ikan mas naniura, ayam pinadar, dali ni horbo, atau mi gomak. Kombinasi paket semacam ini akan meninggalkan kesan yang sulit untuk dilupakan.

Ilustrasi: Para Penari Tortor Sawan (Heritage of Sawan) Sumber: dokpri
Ilustrasi: Para Penari Tortor Sawan (Heritage of Sawan) Sumber: dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun