Selain memanjakan mata, wisatawan juga membelanjakan uang mereka untuk berburu oleh-oleh. Keramahan merupakan menjadi bagian dari pelayanan yang diberikan pedagang.Â
Alih-alih marah ketika barang dagangannya ditawar, lebih baik memberikan penjelasan mengapa barang tersebut pantas diberikan harga lebih tinggi. Karena itu pembinaan kepada para pedagang penting untuk dilakukan.
3. Kesehatan
Penerapan protokol kesehatan menjadi keharusan dalam pariwisata saat ini. Pengawasan terhadap penerapannya perlu terus dilakukan di tempat-tempat yang sering dikunjungi wisatawan, misalnya seperti objek wisata, penginapan, toko suvenir, restoran, kafe, hingga pasar.Â
Pos pemeriksaan kesehatan di tempat-tempat strategis menjadi penting untuk menjaga wilayah ini aman bagi para pelancong.
Seyogianya, pos pemeriksaan tersebut juga dapat memberikan layanan kesehatan, agar wisatawan yang mengalami gangguan kesehatan mudah mendapatkan pertolongan. Ketersediaan tenaga kesehatan, alat kesehatan, dan obat-obatan yang memadai menjadi kunci optimalisasi fungsi pos tersebut.
Fasilitas sanitasi yang bersih dan higienis di sekitar objek wisata atau tempat umum menjadi faktor yang dapat memengaruhi tingkat kunjungan pariwisata. Ketersediaan sarana tersebut harus dibarengi dengan pengelolaan limbah yang ramah lingkungan agar tidak mengakibatkan pencemaran dan menimbulkan permasalah kesehatan bagi masyarakat sekitar.
4. Kebudayaan
Pariwisata budaya (cultural tourism) adalah jenis pariwisata yang disebabkan daya tarik seni dan budaya di suatu daerah atau tempat. Salah satu alasan wisatawan melakukan kunjungan wisata adalah untuk memuaskan rasa ingin tahu mengenai adat istiadat, keunikan daerah, budaya, dan sejarah suatu tempat.
Heritage of Toba telah menjadi ciri khas Samosir yang memiliki warisan tradisi yang tinggi. Kekayaan budaya merupakan salah satu kekuatan utama untuk menarik kunjungan wisatawan di Samosir yang identik dengan asal mula suku Batak. Karena itulah nuansa budaya Batak di wilayah ini sangat kental.