Mohon tunggu...
Fitri Manalu
Fitri Manalu Mohon Tunggu... Lainnya - Best Fiction (2016)

#catatankecil

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Kota yang Tumbuh dalam Belantara Pikiranmu

13 Mei 2018   15:57 Diperbarui: 15 Mei 2018   03:08 2625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: takvim.pw

"Kau! Itu kau! Mengapa kau tak menolong kami? Jangan-jangan kau yang menyebabkan semua petaka ini!" Seseorang berkata lantang menjatuhkan tuduhan. Suara-suara semakin riuh ketika orang-orang membenarkan tuduhan itu.

"Kalian menuduhku? Aku sudah memberikan banyak harapan kepada kalian!" Kau mulai kehilangan kesabaran dan membuka jati dirimu. "Mengapa kalian malah menyalahkanku?" Kau menatap nanar pada wajah-wajah yang dulu memujamu dan nyaris tak percaya. "Ingatlah, aku pernah menjaga kota ini dengan setia."

"Kau pendusta!" Orang-orang berseru-seru. "Harapan-harapan yang kau berikan semuanya palsu! Imitasi! Kehadiranmu di kota ini adalah kutukan!" Kemarahan mulai menggelegar dan siap menghanguskan.

"Tidak! Kalian keliru! Matahari bersinar atas kehendaknya sendiri. Pikiran kalian sedang tersesat!

Orang-orang tak ingin dihentikan. Mereka mulai mengepungmu. Kau dicekam ketakutan luar biasa. Sisa-sisa tenaga membawamu berlari. Mereka berusaha menahan tangan dan kakimu. Namun, kau berjuang melawan ketakutanmu. Kau melepaskan diri dan melesat menuju bukit kecil yang tiba-tiba kau rindukan. Sesampainya di sana, kau memuaskan dahaga lalu tersedu-sedu menyesali kehilangan.

Matahari di bukit tak pernah membakar jiwamu. Ketika malam tiba, kau menatap ke kejauhan. Sepi mengurungmu. Sesekali kau masih merindukan kota. Pada waktu itulah, kota mulai tumbuh dalam belantara pikiranmu. Meskipun begitu, kau tak berniat lagi untuk mengunjunginya.

***

Tepian DanauMu, 13 Mei 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun