Decak kagum saling memuji mewarnai kelas alam pagi ini . Para siswa tampak antusias menjalani penilaian drama kali ini . Wajah-wajah ceria dibalut kostum sesuai tokoh yang mereka perankan. Tak nampak wajah tegang atau sibuk menghafal. Semua anak sangat siap dan tampak menikmati .
" Assalamu alaikum." Sapaku sambil menebar senyum ke seluruh siswa.
" Wa alaikum Salam." Serempak mereka menjawab tampak kompak.
" Pagi anak-anak, Â gimana penilaian sudah siap kita mulai?"
" Siap Buuu." Suara mereka menggema menyusup di antara taman sekolah yang asri.
Di antara siswa yang berdiri berkelompok, Zeda berkelebat mencari celah jalan  maju menghampiriku . Tampak ada sesuatu yang ingin dia sampaikan.
" Maaf Bu, kelompok saya terpaksa tidak bisa tampil hari ini. Mohon izin untuk tampil besuk pagi ya Bu."
" Loh ada apa Zeda, Ibu lihat teman sekelompokmu sudah siap?"
" Mohon maaf, kostum saya belum jadi. Baru besuk pagi Bu."
Aku menghela napas panjang. Kuperhatikan wajah Zeda tampak merasa bersalah. Aneh, tak biasanya dia seperti ini. Zeda siswa yang pandai dan sangat disiplin. Tak pernah dia  menunda dalam menyelesaikan tugas . Sebagai pengurus OSIS dan ketua kelas dia mempunyai pribadi dan tanggung jawab yang baik.
" Zeda, Ibu kan tidak pernah mempersulit kalian. Kemarin Ibu sampaikan untuk menggunakan kostum yang ada saja. Boleh pinjam dari keluarga maupun teman. Tidak perlu pengadaan kostum. Jangan membebani orang tua."