Mohon tunggu...
Fitri Hidayanti
Fitri Hidayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jambi

Menyukai hal yang bersifat kreatifitas, seperti melukis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahasa Tidak Baku di Kalangan Mahasiswa

6 Desember 2022   20:30 Diperbarui: 6 Desember 2022   20:38 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

  Bahasa Tidak Baku Di Kalangan Mahasiswa

Penulis : Marta Fretty Sihombing, Fitri Hidayanti, dan M.Farhan Pranata

Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang di gunakan manusia untuk saling berinteraksi dalam menyampaikan pendapat,ide ,dan gagasan. Bahasa kesatuan di Republik Indonesia adalah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia tersebut ada bahasa yang bersifat baku dan bahasa tidak baku. Seyogya nya kita sebagai masyarakat Indonesia harus menerapkan jiwa nasionalisme dan persatuan dengan menerapkan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik sesuai kaidah kebahasaan yang telah ditentukan. Seperti peribahasa yang ada “Utamakan Bahasa Indonesia, Pelajari BahasaA sing, dan Lestarikan Bahasa Daerah” sudah sepatutnya kita mengutamakan bahasa Indonesia dalam kegiatan sehari-hari. 

Dalam bahasa Indonesia terdapat bahasa baku dan tidak baku. Bahasa baku adalah bentuk bahasa yang bersifat formal yang sudah ditetapkan sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia dan ejaannya. 

Bahasa baku biasanya digunakan dalam pertemuan formal. Sedangkan bahasa tidak baku adalah bahasa yang tidak sesuai
dengan ketetapan bahasa Indonesia, bahasa tidak baku sering digunakan dalam percakapan sehari-hari yang bersifat non-formal dan bahasa tidak baku ini bersifat non
resmi tidak sesuai dengan kaidah kebahasaan bahasa Indonesia. 

Penggunaan bahasa tidak baku dikalangan mahasiswa berdampak pada terjadinya missed komunikasi (jalinan komunikasi yang kurang baik) antar mahasiswa ataupun dengan lingkungan kampus tersebut. Sehingga terjadi hambatan dalam interaksi terutama saat proses pembelajaran berlangsung. Dalam komunikasi antara satu dengan yang lain penggunaan bahasa tidak baku di lingkungan akademik terutama didalam kelas sering terjadi karena penggunaan bahasa baku terdengar asing bagi mahasiswa dan menjadikan bahasa baku sebagai bahasa kuno, tidak modern dan sebagainya.

 Berdasarkan hasil observasi, penulis menemukan masalah dalam penggunaan bahasa tidak baku dikalangan mahasiswa, yaitu pada lingkup organisasi. Pada saat diskusi, ketua organisasi berbicara menggunakan bahasa daerah (bahasa batak toba). Kalimat yang diucapkan yaitu “ Hita ikkon marombak anggota perangkat organisasi IKAMDA”. Artinya “Kita akan merubah anggota perangkat organisasi IKAMDA”. Dalam organisasi tersebut tidak hanya terdiri dari suku batak toba saja, melainkan beragam. 

Sehingga bahasa daerah yang diucapkan oleh ketua tersebut tidak dimengerti anggota lainnya. seharusnya bahasa yang digunakan yakni bahasa Indonesia. Dalam berorganisasi harus tetap menggunakan bahasa negara yaitu bahasa Indonesia sesuai
dengan fungsi bahasa nasional yaitu alat pemersatu bangsa, yang juga mempersatukan perbedaan antar suku dan daerah.

Sesuai dengan UUD 1945 pasal 36 yang berbunyi ''bahasa negara ialah bahasa Indonesia''. Bahasa tidak baku yang marak digunakan mahasiswa juga terjadi ketika sekumpulan mahasiswa sedang mempromosikan tiket seminar. Penulis menemukan bahasa tidak baku yang mereka gunakan ketika menyampaikan informasi
menggunakan bahasa asing seperti “By The Way” (BTW (omong-omong)", frasa tersebut tidak baku dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. 

Pada dasarnya, kegiatan formal dalam ruang kelas harus menggunakan bahasa baku supaya diskusi yang dilakukan berjalan dengan baik. Hal tersebut juga dilakukan untuk meminimalisir adanya ketergantungan dengan bahasa modern yang mana kalimat itu merupakan bahasa asing. Sehingga menyebabkan mahasiswa menjadi
kurang ambisius terhadap bahasa negara sendiri terutama bahasa baku. 

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Indonesia baku memiliki pengaruh terhadap komunikasi formal. Penggunaan bahasa indonesia yang
tidak sesuai dengan kaidah bahasa indonesia, baik secara langsung maupun tidak langsung masih banyak dilakukan oleh kaum milenial. Sejak di kumandangkannya
proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dan tercantum dalam UUD 1945,saat itu juga bahasa indonesia menjadi bahasa resmi negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun