Mohon tunggu...
Fitri Hermawati
Fitri Hermawati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

If you want to change different, start from your self

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa yang Kurang dalam Pendidikan di Indonesia?

17 Desember 2020   13:13 Diperbarui: 17 Desember 2020   14:24 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Murid jadi cape dengan pelajaran. Sehingga membuat dia tidak mood dalam belajar dan tidak menyerap pelajaran secara efektif. karna full belajar di sekolah. Hal yang menyenangkan saja bisa bikin cape apalagi belajar.

2. Murid jadi tidak suka dengan sekolah. Seperti jenuh, bosan dan malas buat belajar. Jadi sekolah bukan buat orang untuk mau belajar tapi malah di takuti murid untuk belajar.

Beda halnya di jepang mereka juga ada tigas dan ada waktu mengerjakannya. Dan mereka juga punya waktu untuk mengikuti eskul atau ekstra dan itu tidak mengganggu pelajaran mereka dan tidak mengganggu aktivitas yang lain. Bahkan mereka ada waktu untuk belajar sendiri.

Lebih bagusnya lagi apabila di persingkatkan lagi waktu belajar di sekolah. Tetapi kita harus bisa menanamkan kesadaran pada siswa untuk dapat menggunakan waktu yang baik dan efektif. Jadi di harapkan murid-murid jadi bisa menanamkan waktu dengan baik dan enjoy dalam belajar. Sehingga belajar bukan menjadi hal yang membebankan tetapi menjadi hal yang menyenangkan.

3. Gaji Guru di Indonesia

MediaBanten.Com
MediaBanten.Com
Gaji guru di Indonesia termaksud rendah mungkin guru-guru pegawai negeri gajinya cukup atau ada tunjangan. beda halnya dengan guru honorer? Jadi profesi seorang guru ini dianggap sepele atau dilihat rendah atau gajinya kecil. Sehingga sedikit peminat menjadi guru. Beda halnya di Negara Jepang. Banyak yang sangat berminat menjadi guru karna alasanya Pertama, mereka ingin berkontrubusi untuk pendidikan di generasi berikutnya. Kedua, gaji guru di Jepang itu tinggi dan aman dalam hidup kesejahteraan. 

Rata-rata gaji guru di Jepang  dari Sd sampai SMA itu bisa 38 juta/bulan.  Sedangkan dosen bisa 80 juta/bulan. Karna perasaingannya itu ketat. Ketika gaji guru dan kesejahteraan guru itu tinggi maka akan lebih banyak orang yang minat menjadi guru. Setelah ada minat maka ada persaingan untuk menjadi guru. Dengan Persaingan ini akan membuat level guru meningkat. Seperti konsep yang pertama di bahas.

Ketika guru levelnya tinggi maka ia akan menghasilkan murid yang levelnya juga tinggi. Guru yang bagus akan menghasilkan murid yang bagus. Murid yang bagus akan menjadi SDM yang berkualitas. Sehingga bisa berkontribusi untuk kemajuan Negara.

Kunci kemajuan negara adalah pembangunan. Dan kunci pembangunan negara adalah pendidikan. Kunci pendidikan adalah guru.

Peran guru itu sangat penting bagi masa depan murid-muridnya. Jadi kesimpulannya ada korelasi antara kemajuan negara dengan kualitas guru. Sehingga di harapkan potensi guru menjadi profesi yang diminati banyak orang dan tidak di anggap rendah lagi.

Setelah di pikir-pikir Indonesia penduduknha lebih banyak dari pada Jepang .  Tapi kenapa pada saat ini Jepang lebih maju dari pada kita karna mungkin sumber daya manusia  belum memaksimalkan potensi untuk berkontrubusi dalam pembangunan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun