Bismillahirahmanirrahim...
Dalam buku Drs. KH. A. N. Nuril Huda yang berjudul Bunga rampai dakwah Ala Ahlussunnah Wal Jama'ah ini temanya cukup menarik untuk kita bahas dalam artikel ini.Â
Merebaknya fenomena radikalisme agama di Indonesia sebenarnya berangkat dari sempit dan piciknya pemahaman terhadap doktrin agama. Penyebab lainnya adalah arus deras modernisasi dan globalisasi pembangunan yang dijalankan negara dalam rentan 30 tahun terakhir. Sementara itu, dalam konstelasi, ketika nation state modern tidak mampu mengintegrasikan seluruh kekuatan masyarakat melalui kesejahteraan ekonomi dan pemuka-pemuka agama melalui imbalan resmi terhadap kekuatan relegius mereka, perlawanan resmi terhadap kekuatan religius mereka, perlawanan sering mengambil bentuk sasaran untuk kembali kepada identitas dasar. Identitas dasar tersebut diimplementasi-kan dengan mencuatnya ide bahwa masa yang tersingkirkan dan bagian-bagian masyarakat lain yang tidak puas boleh merekonsuksi makna dan interprestasi baru terhadap kehidupan sosial sebagai alternatif terhadap tatanan yang ada.
Tindakan-tindakan radikalisme yang dilakukan oleh segelintir orang yang beragam, dalam jangka panjang hanya akan menjadi iklan yang buruk terhadap pengikut agama yang dinilai suci oleh para pengikutnya. Umat Islam merupakan yang paling rentan terhadap godaan radikalisme karna posisi mereka yang masih berada dalam butiran peradaban, yang dapat mendorong orang untuk menempuh jalan pintas dan menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan mereka, namun dalam jangka panjang akan menimbulkan penderitaan, penyesalan, kesengsaraan dan kegagalan. Ironisnya, umat Islam dituntut memerangi terorisme tetapi pada saat yang sama juga di tuduh sebagai teroris.
Jadi, jelaslah ada banyak faktor penyebab lahirnya radikalisme juga aksi teror lainnya. Secara teologis, gerakan radikalisme menemukan justifikasinya sejak zaman khulafaurrasyidin. Sementara secara politik adanya perlakuan tidak adil dan kedzaliman, baik secara domestik di negara-negara modern, maupun secara internasional, sebagai potret konflik adalah Palestina dan Israel, juga menjadi sebab munculnya perlawanan dan kekerasan bahkan dengan mengatasnamakan agama.
Itu sebabnya, kelompok umat Islam radikal ini tidak hanya menggelisahkan kalangan non-muslim saja. Tetapi umat Islam pun terkena dampaknya. Karenanya, menjadi tanggung jawab seluruh umat islam untuk meluruskan pemahaman mereka atas agama islam.
Setiap mereka yang menyalahkan siapa saja yang tidak sama dengan pemahaman kelompoknya merupakan cuatan dari pemahaman mereka yang setengah-setenagh dan belum tuntas terhadap pemahaman-pemahaman ajaran Islam.