Mohon tunggu...
Fitri Haryanti Harsono
Fitri Haryanti Harsono Mohon Tunggu... Penulis Kebijakan Kesehatan

Akrab disapa Fitri Oshin | WHO Certified on Zoonotic disease-One Health, Antimicrobial resistance, Infodemic Management, Artificial Intelligence for Health, Health Emergency Response, etc. Jurnalis Kesehatan Liputan6.com 2016-2024. Bidang peminatan mencakup Infectious disease, Health system, One Health dan Global Health Security.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Tidur Lebih Nyenyak Saat Musim Bediding

25 Juni 2025   14:59 Diperbarui: 26 Juni 2025   11:45 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musim bediding dengan suhu udara dingin rasanya tepat untuk memperbaiki kualitas tidur malam menjadi lebih nyenyak. (Image by Freepik)

Terbangun dari tidur beberapa hari lalu karena udara luar yang masuk ke kamar begitu dingin. Hendak beringsut mencari sweater, tangan meraih ponsel dan cukup membuat mata yang tadinya terkantuk-kantuk mendadak cukup melek lantaran suhu udara berada di angka 20 derajat Celsius. 

Tinggal di penyangga ibu kota Jakarta, dalam hati berkata, 'Ini tumben suhunya 20 derajat Celsius. Pantesan dingin.' Akhir-akhir ini, boleh dibilang suhu udara lagi dingin. Jangankan malam hari, pagi hari sekitar jam 06.00 kala matahari mulai menyapa, udara tetap terasa dingin.

Apalagi saat kondisi hujan selama 2-3 hari berturut-turut yang semakin malam justru suhu udara semakin dingin. Bagi kalian yang biasa menyalakan AC di kamar tidur, mungkin bisa berhemat dalam kondisi ini. Sebab, sudah ada "AC alami" yang akan menemani tidur.

Di sisi lain, fenomena musim bediding sedang ramai diperbincangkan warganet di media sosial. Fenomena ini terjadi saat musim kemarau yang ditandai dengan suhu udara dingin menjelang malam hingga pagi hari, lalu siang hari melonjak panas.

Banyak warganet yang mencuit, 'Suhu udara lagi dingin banget; apa kita udah masuk musim bediding?' Ada pula yang melempar pertanyaan, 'Enakan cuaca dingin begini ngapain aja? Adakah yang udah kena flu saat musim bediding ini?'

Tergelitik dengan fenomena bediding, terdapat sisi positif yang dapat dimanfaatkan bersama, yaitu memperbaiki kualitas tidur. Disadari atau tidak, suhu udara dingin -- bukan ekstrem atau terlampau dingin -- dapat mendukung tidur lebih nyenyak pada malam hari. 

Persepsi suhu udara dingin terhadap kualitas tidur mungkin berbeda-beda setiap orang. Ada yang kurang nyaman dengan udara dingin, sedangkan lainnya merasa tidur lebih nyenyak. Sebuah kombo sempurna, 'Dingin-dingin makin syahdu buat tidur.'

Suhu udara dingin dan kualitas tidur

Suhu lingkungan sekitar kita, baik di dalam kamar maupun suhu udara dari luar rupanya dapat memengaruhi kualitas tidur. Kita pasti merasa kalau suhu udara di kamar atau cuaca memang lagi panas, sulit untuk tidur. Bisa saja sampai pagi hari, mata tak kunjung terpejam bak begadang.

Sebaliknya, kalau suhu udara dingin, kita mudah kantuk dan tidur. Terlebih lagi, dalam suasana hujan atau selepas hujan, yang mana suhu udara lebih dingin. Hal ini rasanya ikut menjawab pertanyaan warganet soal aktivitas apa yang enak dilakukan saat suhu udara dingin.

Salah satu jawaban yang familiar adalah tidur. Terdengar klise, tapi sarat makna. Studi memaparkan, suhu kamar ideal untuk tidur antara 15 derajat Celsius hingga 19 derajat Celsius, meskipun studi lain merekomendasikan kisaran 20 derajat Celsius hingga 25 derajat Celsius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun