Mohon tunggu...
Fitri Haryanti Harsono
Fitri Haryanti Harsono Mohon Tunggu... Penulis Kebijakan Kesehatan

Akrab disapa Fitri Oshin | WHO Certified on Zoonotic disease-One Health, Antimicrobial resistance, Infodemic Management, Artificial Intelligence for Health, Health Emergency Response, etc. Jurnalis Kesehatan Liputan6.com 2016-2024. Bidang peminatan mencakup Infectious disease, Health system, One Health dan Global Health Security.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kematian Akibat Vaksin Campak Lebih Banyak, Benarkah?

26 Maret 2025   15:17 Diperbarui: 26 Maret 2025   17:07 1011
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vaksin campak aman dan efektif memberikan perlindungan sampai 97% terhadap penyakit campak. (Image by Freepik)

Wabah campak sedang terjadi di Amerika Serikat (AS) dengan total dua kematian (satu kematian terkonfirmasi, satu lagi dalam tahap investigasi). Kasus campak dilaporkan merebak di 18 wilayah yurisdiksi, menurut laporan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pada 21 Maret 2025.

Di tengah kejadian wabah campak, muncul narasi mengenai kematian akibat vaksin campak lebih banyak ketimbang kematian kasus campak itu sendiri. Narasi dilengkapi grafik perbandingan kematian akibat vaksin campak versus kematian kasus campak di AS (Measles Vaccine Deaths vs Measles Deaths USA). 

Grafik yang beredar di media sosial tersebut memperlihatkan jumlah kematian akibat vaksin campak antara tahun 2000-2024 lebih banyak dibanding kematian kasus campak. Terpampang pula grafik kasus campak di AS dari tahun 2000 hingga 2025. 

Pertanyaan yang ada dibenak, "Benarkah data kematian akibat vaksin campak di AS lebih banyak daripada kasus campak?" Sebab, di bawah grafik tertulis keterangan: kematian akibat vaksin merupakan kasus suspek atau diduga (vaccine deaths are suspected cases).

Sedangkan, keterangan grafik kematian campak tertulis: kematian campak merupakan kasus terkait (measles deaths are associated cases) atau istilahnya UCoD (Underlying Cause of Death). 

Sejumlah warganet berkomentar, penyebaran misinformasi terkait vaksin campak memang marak beredar di media sosial. Salah satunya, klaim soal vaksin campak mengakibatkan kematian. Hal ini memberikan kesan, kalau vaksin campak berbahaya.

Menyusuri lebih dalam informasi, ada beberapa poin yang perlu diluruskan mengenai vaksin campak, khususnya di AS. Kita sebaiknya membaca dengan detail seputar vaksinasi campak dan kasus campak di sana.

Vaksin campak beri perlindungan sampai 97%

Perlindungan terhadap penyakit campak dapat diperoleh melalui vaksinasi campak, gondongan, dan rubella (Measles, Mumps, Rubella/MMR). Vaksin ini aman dan efektif, bahkan memberikan perlindungan sampai 97%.

Seperti halnya obat, vaksin bisa menimbulkan efek samping. Akan tetapi, efek samping ini biasanya ringan dan hilang dengan sendirinya. 

Berdasarkan informasi CDC yang diperbarui 17 Januari 2025, tidak ada kaitan antara vaksin MMR dan autisme. Para ilmuwan di Amerika Serikat dan negara-negara lain telah mempelajari vaksin MMR dengan seksama. Tidak ada yang menemukan kaitan antara autisme dan vaksin MMR.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun