Sambil mematut-matut, apa ya kelebihanku. Membuka tulisan-tulisan aku yang dimuat dan baca tulisan sendiri. Akhirnya, aku bertekad menggeluti dunia jurnalis. "Aku mau jadi jurnalis."
Mewujudkan menjadi jurnalis pun tak mudah. Aku pernah melamar untuk posisi Reporter Megapolitan dan News di media daring. Pada waktu itu, aku belum tahu bahwa jurnalis News itu termasuk berat juga.
Dan aku gagal beberapa kali lolos seleksi. Sekalinya tes tertulis dan psikotes lolos, yang gagal saat wawancara. Pernah juga gagal di psikotes. Seringkali aku menggerutu karena tesnya susah.
Aku pun mencoba magang di sebuah koran, lebih tepatnya jadi kontributor untuk berita di Depok. Sambil merasakan begini jadi jurnalis ya. Ibarat kata aku masih luntang-lantung setahun selepas kuliah. Sementara itu, teman-temanku sudah dapat pekerjaan.
Menjadi Jurnalis Sungguhan
Angin segar mengawali 2015 terasa. Sebuah kesempatan bergabung di perusahaan media Liputan6.com, yang sebelumnya berkantor di Senayan City, Jakarta (kini berkantor di Gondangdia, Menteng) terbuka. Posisi aku pada waktu itu mengelola forum komunitas. Pikiran menjadi jurnalis tertunda dulu.
Mungkin aku harus mengelola forum komunitas. Belajar mengenal bekerja di perusahaan media itu seperti apa. Kelak ada kesempatan buat aku sebagai jurnalis yang ditugaskan meliput ke lapangan.
Banyak pengalaman yang aku peroleh dari mengelola forum komunitas. Bertemu influencer, blogger, dan komunitas. Ada juga setiap weekend temu komunitas. Di awal 2016, ada juga ikut memegang kunjungan dan acara mahasiswa. Bertemu adik-adik mahasiswa menyenangkan.
Hingga di penghujung akhir Oktober 2016, aku ditawarkan kesempatan berpindah divisi. Bergabung ke kanal Health (Kesehatan) sebagai Reporter. Tanpa berpikir panjang, aku memang langsung menjawab bersedia masuk ke Health pada hari penawaran tersebut.
"Aku bisa liputan ke lapangan dan menjadi jurnalis sungguhan," pikirku waktu itu. Sebuah kesempatan yang patut aku coba. Pikiran akan meliput isu kesehatan menjadi hal baru buatku.
Sejak November 2016, aku baru terjun ke lapangan. Baru resmi jadi Reporter Health. Aku belajar banyak hal, dari mengetik cepat di ponsel, wawancara narasumber, mencari berita bagus, dan menulis berita. Meski sudah punya dasar tulis menulis, tetap harus berlatih dan belajar menulis lebih banyak lagi.
Bertemu teman-teman sesama jurnalis di lapangan dan belajar dari mereka. Itulah hal yang aku lakukan sampai sekarang. Pengalaman teman-teman di lapangan menjadi pelajaran berharga buatku.