Seperti yang kita ketahui pandemi Covid-19 sudah melanda dunia tak terkecuali negara kita sendiri, yaitu Indonesia. Hampir semua sektor kehidupan merasakan dampak dari pandemi tersebut. Hal ini membuat pemerintah Indonesia dan semua pihak ikut serta dalam mengatasinya. Penerapan kebijakan menjaga jarak (social distancing) dan mematuhi protokol kesehatan mengharuskan kita semua untuk lebih baik berdiam diri dan melakukan segala aktivitasnya dirumah saja. Demi menjaga jarak (social distancing) pemerintah mengeluarkan kebijakan tentang menutup tempat-tempat atau sarana-sarana masyarakat yang menjadi aktivitas sehari-hari mereka seperti sekolah dan universitas, supermarket, pasar, kantor, mall, bioskop, tempat olahraga, lapangan dan lainnya
Bidang Pendididikan merupakan salah satu sektor yang merasakan dampak dari pandemi Covid-19 ini. Salah satu dampak pandemi ini adalah pengaruh yang cukup besar terhadap aktivitas dibidang pendidikan seperti, menutup sekolah-sekolah mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan juga Universitas-universitas sehingga aktifitas yang terdapat didalamnya juga ikut terhenti. Proses pembelajaran di sekolah berhenti dengan tiba-tiba karena mengantisipasi dampak dari virus Covid-19, khususnya bagi orang yang sedang mengikuti proses pembelajaran tersebut. Kegiatan belajar dialihkan menjadi metode pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran daring. Menurut Imania (2019) pembelajaran daring merupakan bentuk penyampaian pembelajaran konvensional yang dituangkan pada format digital melalui internet. Pembelajaran daring, dianggap menjadi satu-satunya media penyampai materi antara guru dan siswa, dalam masa darurat pandemi.
Walaupun demikian semangat belajar murid baru atau anak kelas 1 pada tahun ajaran baru 2021-2022 tidak luntur. Siswa tahun ajaran baru di SDN Kebonsari 1 sangat semangat untuk mengikuti pembelajaran walaupun secara daring atau online. Sekalipun mereka baru saja memasuki jenjang Sekolah Dasar, pembelajaran online atau daring tidak menjadikan sebuah alasan siswa baru untuk tidak semangat mengikuti pembelajaran. Walaupun pembelajaran dilakukan dirumah tetapi mereka tetap memakai baju seragam yang sudah ditentukan dari sekolah seperti baju putih merah, batik dan baju olahraga. Salah satu pembelajaran yang sangat menyenangkan ialah pembelajaran olahraga atau penjaskes. Mereka dengan semangat memakai baju olahraga dan mencontohkan pembelajaran penjaskes mengenai gerakan lokomotor dan nonlokomotor kemudian divideokan oleh orang tua mereka dan dikirim kegrup whatsapp lalu dinilai oleh guru. Bukan hanya pembelajaran penjaskes saja tetapi pembelajaran yang lainnya juga, seperti TIK, B.inggris, Agama dan Tematik.
